25 radar bogor

Lambung Bocor Akibatkan Kandas, 12 Penumpang KMP Lestari Maju Dinyatakan Tewas

Kapal Feri KM Lestari Maju yang dikabarkan kandas di perairan Selayar, Selasa (3/7). (Istimewa)

SULSEL-RADAR BOGOR,Insiden kecelakaan kapal penyeberangan jenis Roro Feri, KMP Lestari Maju di perairan Selayar, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa (3/7) sekitar pukul 14.30 WITA, menyisahkan duka.

Sebanyak 12 orang dari ratusan orang yang menumpang kapal tersebut meninggal dunia. Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani dalam keterangan persnya di Makassar, Selasa (3/7) malam.

“Hari ini antara pihak Polres Selayar dan Basarnas, kita telah berkoordinasi terakhir, update data ada 12 orang yang meninggal dunia. Termasuk di dalamnya ada 1 orang anak bayi,” ujar Dicky.

Korban yang meninggal dunia ini disebutkan rata-rata lantaran tidak bisa berenang sewaktu menyelematkan diri pasca lambung KMP Lestari Maju diduga mengalami kebocoran.

“Ini belum bisa kita pastikan berapa orang yang selamat dan berapa orang lagi yang meninggal dunia, karena data ini pasti akan terus bertambah. Tim juga sementara masih berkerja melakukan evakuasi di lapangan,” sebut Dicky.

Berdasarkan hasil penelusuran data manifest, penumpang yang ada di dalam KMP Lestari Maju tersebut berjumlah 139 orang, 48 kendaraan bermotor baik roda 4 maupun roda 2.

“Kebanyakan kendaraan roda 4 ini tidak bisa diselamatkan. Karena sudah terjebak di laut dan sudah dalam kondisi kemasukan air karena lambungnya bocor,” ujarnya.

Hingga saat ini, lanjut Dicky tim gabungan Basarnas dan kepolisian masih melakukan proses evakuasi dan pendataan korban-korban lanjutan yang menjadi penumpang di KMP Lestari Maju.

Pihaknya pun telah menerjunkan langsung tim DVI Biddokes Polda Sulsel untuk melakukan pendataan melalui pembukaan posko antemortem, bagi keluarga korban yang menjadi penumpang di kapal tersebut.

Terakhir Dicky mengklarifikasi sekaligus menegaskan bahwa kapal tersebut secara utuh tak tenggelam. KMP Lestari Maju hanya kandas karena lambung bocor dan kemasukan air, tak begitu jauh dari lokasi pelabuhan tempat kapal tersebut akan sandar.

“Proses evakuasinya ini beda dengan yang lain. Karena kapal ini tidak tenggelam. Kapal ini kandas dengan sebagian badannya kemasukan air. Kandasnya juga tidak terlalu jauh dari bibir pantai, maka proses evakuasi kita perkirakan akan lebih memudahkan,” pungkas Dicky.(rul/JPC)