25 radar bogor

Sukuk Rp13 T Biayai Infrastruktur

Salah satu ruas jalan Tol Ngasem yang digunakan untuk mudik tahun ini (dok.JPG)
ilustrasi (dok.JPG)

JAKARTA–RADAR BOGOR,Kementerian PUPR mendapatkan jatah Rp13,73 triliun dari surat ber­harga sya­riah negara (SBSN) 2018 untuk pembangunan infra­struktur. Jumlah tersebut ber­dasar revisi daftar isian pelak­sanaan anggaran (DIPA) Ke­men­terian PUPR Maret 2018.

Dana tersebut nanti akan digunakan untuk membiayai pembangunan 267 proyek infrastruktur jalan dan sumber daya air (SDA). Jum­lah tersebut terbagi di Direktorat Jenderal Bina Marga Rp8,35 triliun untuk 113 proyek jalan dan jem­batan, Lalu pada Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Rp5,38 triliun untuk mendanai 154 proyek infrastruktur SDA (selengkapnya, lihat grafis).

Kepala Biro Komunikasi Publik PUPR Endra S Atmawidjaja optimistis bahwa pembiayaan infrastruktur akan lancar. SBSN atau obli­gasi syariah negara adalah salah satu inovasi pembia­yaan.

“Karena tentu pem­biayaan melalui APBN sangat terbatas. Dalam RPJMN 2015-2019, total kebutuhan be­lan­ja infrastruktur adalah Rp5.519 triliun,” kata Endra Sabtu (30/6).

Menurut dia, inovasi pembiayaan adalah salah satu faktor penting pendukung tercapainya target pem­bangunan infrastruktur. ”Faktor lainnya adalah political will, kejelasan dalam prosedur pengadaan tanah dan inovasi teknologi,” katanya.

Endra menjelaskan, alokasi pembiayaan SBSN 2018 digu­na­kan untuk proyek infra­struk­tur yang memberikan dam­pak besar terhadap pe­ning­katan ekonomi melalui pe­ningkatan konektivitas antarwilayah, terutama yang digunakan sebagai jalur logistik, pariwisata, dan jalan akses ke pelabuhan dan bandara.

Beberapa proyek jalan dan jembatan yang nanti dibiayai SBSN adalah pembangunan jalan akses Bandara Kertajati, flyover (FO) Gombong, jalan tol Solo-Kertosono yang menjadi porsi pemerintah, dan Jembatan Musi IV. Lalu jalan nasional Sofi-Wayabula, jalan nasional Tapan-Batas Bengkulu, pembangunan jalan perbatasan di Provinsi NTT, pembangunan jalan Trans Papua dan perbatasan Papua, serta pembangunan jalan perbatasan Kalimantan Barat.

Beberapa contoh proyek sum­ber daya air yang dibiayai SBSN adalah pembangunan pengaman pantai Pulau Nongso sebagai pulau terluar Indonesia yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

Ada juga pembangunan prasa­rana pengendali banjir Sungai Progo dan Sungai Serang di Jogjakarta, Embung Cihaurseah di Jawa Barat, dan daerah irigasi Rawa Bade di Papua.

Endra menambahkan, keunggulan SBSN sebagai sumber pendanaan dari dalam negeri berdampak pada kemandirian pembangunan infrastruktur di mana kontraktor dan konsultan yang terlibat sepenuhnya merupakan orang Indonesia.(tau/oki)