25 radar bogor

MUI Minta Keluarga Nining Jujur, Jangan Bawa ke Ranah Gaib!

Nining, saat di kediamannya Kampung Cibunar, RT 05 RW 02, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi.
Nining, saat di kediamannya Kampung Cibunar, RT 05 RW 02, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi.

SUKABUMI – RADAR BOGOR, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi, meminta agar keluarga Nining Sunarsih warga Kampung Cibunar, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit yang kembali pulang setelah dinyatakan hilang ditelan ombak Pantai Citepus, Palabuhanratu 18 bulan lalu untuk jujur.

Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun mengungkapkan, perkara hilangnya Nining ini dari awal sudah dianggap polemik. Karena, jenazah yang ditemukan oleh Basarnas tidak diakui oleh keluarganya.

“Persoalan Nining ini, harus dibuktikan dulu kebenarannya seperti apa. Artinya, saat pertama berangkat, dinyatakan hilang hingga kembalinya harus benar-benar dibuktikan. Sehingga, jangan sampai menjadi polemik di masyarakat,” pintanya.

Dari informasi yang didapatnya, saat Nining hilang digulung ombak tidak ada saksi yang pasti. Saat itu, hanya pihak keluarga saja yang mengetahui kronologis hilangnya Nining.

“Pihak kelurga selama 18 bulan ini tidak pernah merasa kehilangan, ini cukup aneh. Yang pasti, kami minta masyarakat jangan bawa-bawa persoalan ini keranah gaib,” imbaunya.

Menurutnya, cerita sebenarnya hanya akan diketahui setelah kondisi kesehatan Nining pulih dan bisa diajak bicara. Untuk itu, kami minta agar keluarga Nining dapat jujur kepada masyarakat menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

“Fakta sebenarnya belum bisa kita ketahui, apakah Nining ini dibawa sodara, teman atau siapapun. Karana selama ini, keluarg menyatakan Nining tidak hilang dan bakal kembali pulang. Terlebih, anehnya pakaian yang sama digunakan saat hilang dan kembali pulang,” ujarnya.

Sosok Nining, lanjut Hamdun, bukan orang baru dimatanya. Karena, Nining ini pernah menjadi salah satu bagian stafnya saat dirinya aktif di Kecamatan Kadudampit.

“Kebetulan saya kenal betul Nining ini, yang jelas masyarakat jangan sampai mengarah kepada hal-hal yang mistis. Kami minta saja, pihak keluarga jujur
menceritakan apa yang sebenarnya terjadi,” pintanya.

Sementara itu, terlepas dari polemik kembalinya nining, Ketua Umum Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan Dan Anak (P2TP2A), Yani Marwan bakal memberikan pendampingan sikologis terhadapnya. Namun, saat ini dirinya memprioritaskan terlebih dahulu kesehatannya.

“Terlepas dari apa yang diberitakan, Nining kini sudah berkumpul kembali dengan keluarganya. Yang pasti, kami bakal memberikan pendampingan sikologis.

Selanjutnya, untuk persoalan penyelidikan menjadi wewenang kepolisian. Saat ini kesehatan (Nining. red) paling utama untuk mengungkap fakta sebenarnya,” ujarnya. (cr15/ysp)