BOGOR–RADAR BOGOR,Menuju kota dengan julukan City of Runner membuat Pemkot Bogor harus menyiapkan segala sesuatunya. Berdasarkan hasil survei Department Survey and Research Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta IPB kepada 410 responden, faktor utama untuk meningkatkan minat lari di masyarakat adalah insfrastruktur yang baik.
Anggota Department Survey and Research Himpunan Profesi Gamma Sigma Beta IPB, Kharisma Rizqi Mulia menjelaskan bahwa ada tiga aspek utama dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai City of Runner, yaitu infrastruktur, komunitas, dan event.
Berdasarkan hasil surveinya, sebagai pendukung utama untuk meningkatkan minat masyarakat, sebanyak 54,2 persen menjawab pembangunan infrastruktur, 24,1 persen menjawab pemberdayaan komunitas, sisanya 21,7 persen menjawab pelaksanaan event.
”Survei ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat Kota Bogor mengenai City of Runner, dan memberikan penilaian terhadap program yang telah berjalan selama satu tahun ini,” jelas wanita yang akrab disapa Risma kepada Radar Bogor, kemarin (1/7).
Seberapa baik masing-masing faktor tersebut sudah terlaksana di mata masyarakat? Mayoritas menjawab ’baik’. Untuk pembangunan infrastruktur, sebanyak 50,2 persen mengatakan baik, 38 persen mengatakan kurang baik, 4,6 persen mengaku tidak tahu, 5,4 persen mengatakan sangat baik, 1,8 persen mengatakan sangat tidak baik.
Untuk pemberdayaan komunitas, sebanyak 46,8 persen mengatakan baik, 24,4 persen mengaku tidak tahu, 23,7 persen mengatakan kurang baik, 5,1 persen mengatkan sangat baik. Untuk pelaksanaan event, sebanyak 55,1 persen mengatakan baik, 25,4 persen mengatakan kurang baik, 12,9 persen mengaku tidak tahu, 6,1 persen mengatakan sangat baik.
Beberapa saran yang didapat dari para responden, antara lain, infrastruktur pelari perlu diperbaiki, jaringan komunitas perlu lebih diperluas, event lari perlu diperbanyak.
Risma mengatakan, survei ini dilakukan pada 410 responden dengan cara nonprobability quota sampling. Sebanyak 77,1 persen responden dari kalangan non-komunitas, sisanya 22,9 persen dari kalangan komunitas pelari.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya di periode jabatan selanjutnya akan melakukan pembangunan inftrastruktur secara sistematis. Caranya, yaitu melalui metode Kampung Tematik. Berbagai pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah nantinya akan saling terintegrasi dengan infrastruktur yang mumpuni.
“Jadi, bisa wisata berlari di kampung. Pembangunan pun terasa. Penataan kota bukan hanya untuk kecantikan, tapi juga untuk kesejahteraan,” kata Bima.(fik/c)