25 radar bogor

Bekali Karyawan dengan Pendidikan Semimiliter

PELATIHAN DAN PENDIDIKAN: Ratusan calon karyawan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) mengikuti pelatihan di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor, kemarin (29/6). Pelatihan ini dilakukan untuk melatih kedisiplinan para calon karyawan.

BOGOR–RADAR BOGOR,PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) mempunyai cara unik dalam memberikan pembekalan pendidikan kepada para pegawainya. Sebanyak 345 calon karyawannya digembleng langsung oleh anggota TNI di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor.

General Manager PT Buma, Kristiyanto Widyawan menuturkan, kegiatan ini untuk membangun budaya disiplin dan mentalitas yang kuat bagi calon karyawan.

“Sekaligus membangun sikap militan terhadap negara dan perusahaan. Karena ke depannya mereka akan menjadi calon-calon pemimpin,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (29/6).

Adapun 345 karyawan yang mengikuti pendidikan merupakan angkatan ke-15, yang berasal dari Kalimantan Timur, Selatan, dan Tengah. Untuk daerah Jawa, ada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Kegiatan ini juga bagian dari pemberdayaan tenaga kerja. Karena PT Buma bekerja sama dengan sekolah-sekolah menengah kejuruan,” bebernya.

Sebagai calon pemimpin, tentunya 345 karyawan ini harus mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan yang peduli akan kerja sama tim yang kuat. Kristiyanto berharap cara seperti ini bisa membangun sikap mental yang kuat.

“Pelatihan yang merupakan kerja sama dengan Pusdikzi ini sudah terjalin hampir 13 tahun, karena di sini ada nilai-nilai sejarah kepahlawanan yang dapat dicontoh,” tukasnya.

Di tempat yang sama, Komandan Pusdikzi Kolonel (Czi) Sapto Widhi Nugroho mengungkapkan, kegiatan ini bukanlah sesuatu yang baru. Pendidikan di sini untuk membentuk kesamaan visi, kemudian rasa kebersamaan di antara karyawan PT Buma melalui kedisiplinan dalam bentuk latihan semi kemiliteran.

Sehingga diharapkan dari pendidikan calon karyawan selama 21 hari ini, bisa membentuk loyalitas terhadap perusahaan, dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

“Karena mereka datang dari berbagai daerah, maka masing-masing punya kebiasaan yang merupakan suatu budaya. Nah, di sini kita samakan cara pandangnya, tingkah lakunya, agar mereka bisa benar-benar mendukung misi atau visi dari perusahaan itu sendiri,” pungkasnya.(cr4/c)