25 radar bogor

Usai Mencoblos, Edgar : Serahkan Hasilnya kepada Allah SWT

Calon Walikota Bogor Edgar Suratman didampingi istri saat mencoblos di TPS 25 SDN Kawungluwuk, Bantarjati. RANI/RADAR BOGOR
Calon Walikota Bogor Edgar Suratman didampingi istri saat mencoblos di TPS 25 SDN Kawungluwuk, Bantarjati. RANI/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Bertempat di SDN Kawungluwuk, Bantarjati di TPS 25, tepat pukul 8:15 pagi tadi, Calon Walikota Bogor, Edgar Suratman bersama istri, Susi Yusiana serta anaknya, Rakhmat Qorib, menggunakan hak suaranya untuk mencoblos calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, serta Calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor pilihannya, Rabu (27/6/2018).

Kompak menggunakan baju hitam, Edgar yang dilengkapi dengan peci hitam tiba di TPS yang memiliki 336 orang sebagai daftar pemilih tetap (DPT) itu. Tidak ada perlakuan spesial yang diberikan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Kondisi TPS yang masih sepi membuat pasangan ini dengan leluasa langsung mencoblos.

“Yang jelas yang pertama mensyukuri dulu kepada Allah SWT. Tentu rasanya berbeda dulu saat saya memilih hanya sebagai pemilih dan sekarang saya sebagai calon. Bagaimana hasil nanti ya kita ikhtiar saja,” ujarnya.

Edgar Suratman bersama istri menunjukkan surat suara.

Menurut istrinya, sebelum mencoblos, mereka sempat Salat Dhuha terlebih dahulu. Calon Walikota Bogor nomor urut dua ini pun memasrahkan hasilnya kepada Allah SWT.

“Bagaimana pun tim, relawan, simpatisan, partisipan dan saya, sudah berbuat maksimal insy Allah tinggal kita pasrahkan kepada Allah SWT, dengan dzikir, dengan istigfar. Karena segala sesuatunya yang menentukan Allah, yang menentukan terbaik itu Allah, dan yang terbaiknya Insya Allah nomor dua,” serunya sambil tersenyum.

Edgar Suratman bersama istri usai mencoblos di TPS 25 SDN Kawungluwuk, Bantarjati.

Edgar yang berpasangan dengan Sefwelly Ginanjar yang maju melalui jalur independen itu, mengatakan selama berjalannya pemilu ini, akan memantau perhitungan real count hasil perhitungan KPUD Kota Bogor usai pancoblosan.

“Ya, sehabis ini kami terus pantau real count di beberapa lokasi yang sudah kami koordinasikan dengan tim. Untuk antisipasi adanya kejanggalan, sebagai sampel saja,” tandas Edgar. (ran)