25 radar bogor

Swadaya Bangun Rumah Warga

PEDULI : Heri ortega bersama elemen masyarakat desa tangkil membangun rumah milik Asib
PEDULI : Heri ortega bersama elemen masyarakat desa tangkil membangun rumah milik Asib

CARINGIN–RADAR BOGOR, Komitmen membantu masyarakat ku­rang mampu kembali ditunjuk­kan mantan pegawai Pemerintah Kabupaten Bogor Heri Rahmawanto atau Heri Ortega melalui salah satu kegiatan sosialnya. Kemarin (25/6) Heri mulai memperbaiki rumah tidak layak huni (rutilahu) mi­lik Asib (87) di Kampung Ciburial RT 3/6, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin.

“Alhamdulillah, ini perbai­kan rutilahu kali ketujuh yang sa­ya laksanakan dengan meng­­­gan­deng beberapa elemen lain, termasuk ketua RT dan RW serta warga setem­pat,” beber Heri.

Ia mengaku, dirinya bisa konsisten melakukan kegiatan sosial berkat dukungan dari berbagai pihak. ”Saya me­nge­tahui ada rumah tidak layak huni di desa ini berawal dari posting-an salah satu warga di media sosial. Hanya dalam hitungan jam, alham­dulillah setelah berkoordinasi saya dan teman-teman dari berbagai daerah bisa membantu me­ngumpulkan dana. Selanjutnya kami pun langsung kroscek ke lokasi,” paparnya.

Dari sekian banyak lokasi perbaikan rutilahu yang su­dah disambangi, lanjut Heri, me­nu­rutnya akses menuju ru­­mah milik Asib medannya cu­­kup berat. Namun begitu, diri­­­nya mengaku bersemangat ketika mengetahui gotong royong warga setempat cu­kup tinggi.

”Ini yang terberat, tapi sa­ya merasa begitu bersema­ngat ketika melihat semangat war­ga untuk membantu perbai­kan ru­mah Pak Asib ini,” tandasnya.

Sementara, sang penerima bantuan, Asib mengaku ber­syukur karena rumah yang ditem­patinya bersama ke­ti­ga putranya sejak 15 tahun s­ilam, yang semula sangat mem­prihatinkan, kini diperbaiki.

”Hanya bisa bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ucapnya.

Asib berkisah, sebelum rumah bilik bambu miliknya ber­diameter 7 x 5 meter ini diperbaiki, setiap turun hujan kerap kali kerepotan karena atap bocor serta lantai yang hanya beralaskan tanah.

Terlebih, sudah sejak beberapa bulan terakhir, kakek yang hanya bekerja serabutan ini mengalami gangguan per­napasan, sehingga kondisi fisiknya tak lagi memungkinkan untuk melakukan pekerjaan berat.(dka/c)