25 radar bogor

Sudah Tentukan Tempat Pemakaman

DUKA: Keluarga dan sahabat berdoa di makam almarhum Harry Moekti, kemarin.

BOGOR–RADAR BOGOR,Suasana Kampung Pasir­kuda, Cikereteg, Desa Panca­wati, Kecamatan Cari­ngin, Kabupaten Bogor dise­limuti awan yang lebih mendung dari biasanya, kemarin (25/6).

Kepergian Harry Moekti disambut isak tangis keluarga maupun sahabat. Bak sebagai pesan penting, sejak dulu mantan bintang rock yang beralih menjadi pendakwah itu, rupanya, tak ingin dike­bumikan di tempat lain.

Dengan raut wajah sedih, istri almarhum, Ummu Haura mengatakan, sejak awal menikah, suaminya sudah memperhatikan halaman depan rumahnya di Kampung Pasirkuda, Cikereteg, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin. “Beliau bilang kalau abi meninggal pengennya di sini aja. Itu permintaan beliau,” kata Ummu, usai pemakaman kemarin.

Begitu banyak kisah dan kenangan yang dialami Ummu saat menjalankan kegiatan sehari-harinya menjadi istri Harry. Sosok Harry dianggap luar biasa sebagai seorang suami. Tak hanya itu, perjuangan syariat Islam yang ditekuni Harry menjadi panutan dirinya.

“Gak pantang menyerah, mau dakwah di mana pun gak pernah mengeluh. Apalagi bulan-bulan kemarin dipasang ring, dari situ mulai seger. Malah lebih semangat, saya selalu mendampingi,” ceritanya dengan nada lirih.

Sambung dia, Harry begitu menanamkan ilmu keaga­maannya kepada keluarga. Momen Hari Raya Idul Fitri kemarin bahkan menjadi momen yang tak pernah bisa terlupakan. Sebab, saat itu juga, firasat buruk datang kepada Harry.

“Agak aneh juga. Biasanya beliau itu kalau mau salat ke masjid saja pakai baju putih, selebihnya pakai baju hitam. Nah terakhir pas mau berangkat ke Bandung tiba-tiba pakai baju putih. Beliau nanya bagus atau tidak, dan isi tausiyahnya itu soal kematian,” bebernya lagi.

Ummu juga mengatakan, almarhum Harry begitu menyukai bihun goreng sebagai makanan favoritnya. Di mana pun keluarganya singgah, selalu memesan menu tersebut. Begitu banyak kata di momen terakhir bersama Harry yang menjadi firasat bagi sang istri.

Harry meninggalkan seorang istri dan empat anak di usia 61 tahun. Adik almarhum, Moekti Chandra menambahkan, almar­­hum sering mengingatkan kepada semua orang soal teguh­nya menyebarkan syariah Islam.

“Anak–anak harus terus ber­sama-sama berjuang melan­jut­kan untuk menggantikan Kang Harry. Terutama cita-cita terbe­sar kang Harry untuk mene­gakkan syariat Islam,” katanya.

Almarhum juga dinilai sebagai orang yang sederhana. Banyak ilmu yang ditinggalkan kepada keturunannya. Tak hanya itu, banyak hal yang sangat ber­manfaat dari poros hidup berdakwah itu adalah poros hidup kaum muslim.(dka/c)