25 radar bogor

Mahasiswa IPB Ciptakan Mesin Penyemai Sayuran

Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan teknologi terbaru guna mendukung terwujudnya peningkatan produktivitas sayuran. Mereka adalah Nur Khasan Fatoni, Yudha Putra Arisandy, Al Hadiitya Armi, Matan Azzami, dan Hari Wisesa.

Penyemaian adalah proses yang sangat menentukan kualitas dan hasil panen dari tanaman yang dibudidayakan. Sayangnya, penyemaian benih sayuran di perusahaan-perusahaan agribisnis masih dilakukan secara manual dengan meletakkan benih satu per satu ke lubang tray semai. Hal ini berisiko benih mudah tercecer dan dapat mengakibatkan kerugian.

“Kami melihat kinerja perusahaan agribisnis khususnya budidaya sayuran hidroponik dan aeroponik belum diiringi dengan penerapan teknologi yang mumpuni di bidang pengadaan bibit. Maka, kami mencoba membuat mesin penjatah benih sayuran pada tray semai dengan mekanisme vakum, yang kami namakan Smart Seeder,” ujar Nur Khasan, selaku ketua tim.

Smart Seeder merupakan mesin penyemai sayuran tipe vakum yang terdiri dari tiga sistem. Yaitu, sistem penjatahan benih, sistem pergerakan penjatahan benih, dan sistem kontrol.

Cara kerja mesin ini melalui pengendali mikro single-board (Arduino) yang akan memberikan sinyal digital pada motor driver untuk memberikan daya pada motor steper. Motor steper akan bergerak maju atau mundur pada rel dan berhenti tepat di atas lubang semai.

“Selanjutnya, Arduino akan mengendalikan servo (sebuah perangkat atau aktuator pu­tar yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik) un­tuk menggeser pneumatic pump agar mekanisme penjatuhan benih tepat jatuh di lu­bang tray semai,” kata Nur Khasan.

Smart Seeder menjadi salah satu Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Teknologi (PKMT) dan di bawah bimbingan I Dewa Made Subrata, staf pengajar Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Adapun, Smart Seeder ini sudah berhasil diterapkan di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm).

Nur Khasan pun berharap agar Smart Seeder dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengadaan bibit untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Mereka juga berharap bisa memublikasikan Smart Seeder pada artikel ilmiah dan memasarkan mesin ini ke berbagai badan usaha yang bergerak di bidang penga­daan bibit.

“Dan, yang tak kalah penting, kami berharap bisa mendapatkan medali emas untuk IPB di PIMNAS 2018 serta bisa memajukan pertanian Indonesia,” tambahnya. (ran/c)