25 radar bogor

Peluang Terbuka Lagi

SEMANGAT: Para pemain Timnas Argentina saat menjalani sesi latihan, kemarin (23/6).
SEMANGAT: Para pemain Timnas Argentina saat menjalani sesi latihan, kemarin (23/6).

ENTAH bagaimana suasana di ruang ganti Argentina setelah kalah telak 0-3 oleh Kroasia di Stadion Nizhny Novggorod kemarin WIB (22/6). Dingin? Senyap? Yang pasti, tidak ada riuh riang ekspresi kegembiraan seperti yang dilakukan para pemain Kroasia.

Begitu wasit Ravshan Irmatov dari Uzbekistan meniup peluit panjang, para pengawa Tango -sebutan Argentina- langsung terdiam. Terpu­kul. Dengan langkah lunglai, mereka meninggalkan lapangan. Tidak ada salam untuk fans Argentina yang menguasai tribun stadion berkapasitas 45 ribu penonton itu.

Hanya Gonzalo Higuain yang tampak lebih lama di lapangan. Dia berbincang dengan penyerang Kroasia yang juga rekannya di Juventus, Mario Mandzukic. Tak lama kemudian, Higuain menyusul teman-temannya. Diiringi siulan panjang tanda kekecewaan para pendukungnya.

”Kami sangat puas dengan permainan kami, terutama di babak kedua. Kami tahu, untuk meng­hadapi Argentina kami harus tampil sempurna,’’ kata Luka Modric, kapten Kroasia, saat konferensi pers setelah pertandingan.

Kemenangan atas Argentina mengantar Krosia ke babak 16 besar. Meski begitu, Modric mengingatkan bahwa perjuangan belum selesai. ”Kami sedang dalam suasana penuh euforia. Tapi, kami harus tetap tenang. Menatap pertandingan berikutnya dan meletakkan dua kaki tetap di tanah,’’ kata gelandang Real Madrid itu.

Bagaimana de­ngan Lionel Messi? Kap­ten Tango itu lebih banyak diam. Wajahnya kaku. Tanpa ekspresi. Saat masih di lapangan, Messi bahkan tidak menyalami wasit dan seorang pun pemain Kroasia. Tidak ada juga yang ”berani’’ mendekati atau bahkan menyapa dan menyalami sang superstar Tango itu. Messi ngeloyor begitu saja.

Aksi bungkam penggawa Argentina berlanjut saat memasuki mixed zone. Ruang khusus antara kamar ganti pemain menuju pintu keluar stadion itu dipenuhi ratusan wartawan. Para jurnalis harus menunggu hampir dua jam sampai akhirnya Messi dkk nongol di pintu masuk mixed zone. Namun, mereka menutup mulut rapat-rapat.

Mayoritas pemain menun­dukkan kepala dan bergegas menuju bus. Messi paling depan. Memimpin rekan-rekannya. Tatapan bintang Barcelona itu kosong. Tidak menghiraukan pang­gilan maupun perta­nyaan wartawan. Hanya Javier Mascherano yang meluangkan waktu. Dia berhenti sebentar. Men­jawab satu dua perta­nyaan wartawan dan kemudian buru-buru menyusul rekan-rekannya.

Setelah gagal mengek­sekusi penalti saat melawan Islandia, Messi kembali gagal membe­rikan dampak besar pada permainan Argentina kemarin. Dia terkesan menyendiri, tidak membaur dengan permainan tim. Messi lebih banyak berada di pinggir. Tidak banyak mendapatkan bola.

Statistik men­catat Messi hanya mela­kukan 15 kali pas­sing di babak per­tama. Sangat minim. Bahkan, secara ke­selu­ruhan dia hanya melakukan 31 passing. Kalah oleh Wilfredo Caballero, yang notabene kiper, dengan 36 kali passing. Sayang, salah satunya adalah passing yang salah dari Cabal­lero kepada pemain Kroasia Ante Rebic. Blunder itu ber­buah gol pertama Kroasia.

Meski Mes­si sangat under-perfor­med, pelatih Jorge Sampaoli tetap membela. ”Peran Messi sangat terba­tas karena tim tidak bisa menjalankan fungsi sebagaimana mestinya,’’ katanya. ”Bagi rakyat Argentina, Messi tetap pemain yang brilian,’’ ujar pelatih 58 tahun itu.

Sementara itu, kekala­han ini belum membuat Argentina angkat koper dari Rusia. Peluang kembali terbuka lebar setelah hasil pertan­dingan tadi malam, usai Nigeria menga­lahkan Islandia 2-0. Kans lolos ke fase selan­jutnya cukup realistis dengan berbagai catatan.

Satu tiket dari Grup D Piala Dunia 2018 sudah jadi milik Kroasia. Tinggal Nigeria, Islandia, dan Argentina yang masih harus berjibaku untuk memperebutkan satu tiket terakhir.

Keempat tim itu masing-masing sudah menjalani dua laga. Yang teranyar adalah Nigeria vs Islandia, Jumat (23/6), yang berakhir dengan kemenangan 2-0 buat tim Elang Super untuk menambah sengit persaingan di klasemen Grup D Piala Dunia 2018.

Kroasia, yang sudah dipastikan lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018, kini bertengger di posisi pertama dengan 6 poin. Nigeria menempati posisi kedua (3 poin), dan Islandia mengungguli Argentina dalam selisih gol setelah kedua tim sama-sama punya 1 poin.

Dengan gambaran tersebut, peluang Argentina di Piala Dunia 2018 pun masih terbuka. Tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi di laga terakhirnya nanti untuk bisa lolos dari fase grup.

Laga penentuan Grup D Piala Dunia 2018 akan dimainkan pada 26 Juni nanti, atau Rabu (27/6) dini hari WIB. Argentina bakal menghadapi Nigeria dan Islandia vs Kroasia dimainkan secara bersamaan.

Pada dasarnya skenario Argentina untuk bertahan di Piala Dunia 2018 adalah dengan cara mengalahkan Nigeria dan berharap Islandia tidak menang atas Kroasia. Hal itu memastikan Lionel Messi cs lolos ke babak berikutnya.

Situasi akan jadi lebih pelik jika nantinya Argentina dan Islandia sama-sama meraih kemenangan dalam laga terakhirnya di fase grup Piala Dunia 2018. Jika demikian, Argentina dan Islandia akan punya poin sama dan posisi runner-up grup bakal ditentukan lewat Tie Breaker.

Kriteria pertama tie-breaker di Piala Dunia 2018 adalah selisih gol. Dengan situasi saat ini, Argentina yang masih kalah selisih gol dari Islandia harus bisa menang dengan skor lebih baik daripada rivalnya. Contoh: kalau Argentina menang 3-0 dan Islandia menang 2-1, kedua tim punya poin sama tapi selisih gol Argentina jadi 0 dan Islandia minus 1. Argentina mengungguli Islandia.

Kalau nantinya selisih gol Argentina dan Islandia masih sama, kriteria tie-breaker kedua yang akan dipakai adalah jumlah gol yang masing-masing mereka cetak di seluruh laga Grup D.

Sedangkan kriteria ketiga dalam tie-break Piala Dunia 2018 adalah jumlah kartu. Agar tidak perlu repot pakai hi­tu­­ngan ini-itu, Ar­gen­­tina harus me­nang dengan skor sebesar-besarnya.(na/*)