25 radar bogor

Berharap Bina Marga Perhatikan Drainase

RENTAN: Pembangunan jalan tanpa drainase akan rentan rusak.
RENTAN: Pembangunan jalan tanpa drainase akan rentan rusak.

PARUNG PANJANG–RADAR BOGOR,Peme­rin­tah Provinsi Jawa Barat ak­hir­nya menepati janji mem­perbaiki jalan raya di Parung­panjang-Bunar sepanjang 10 km dengan anggaran senilai Rp41 miliar. Sesuai informasi yang tertera di papan informasi, pengerjaan tersebut memakan waktu tiga bulan. Jika dihitung sejak April 2018, paling tidak Juli sudah harus selesai.

Masyarakat Parungpanjang banyak yang mengapresiasi perbaikan jalan tersebut. Misal­nya saja, Maman (48) warga Desa Jagabaya. Ia me­nga­ku se­nang Pemprov Jabar mene­pati janjinya sebelum habis masa jabatan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

“Yang saya pahami, gubernur pernah menjanjikan penger­jaan jalan itu akan dilakukan sebelum habis masa jabatan­nya. Alhamdulillah dipenuhi. Cuma harapan saya, tolong jalan ini dipelihara. Yang su­dah-sudah, setiap habis diper­baiki, pasti langsung rusak lagi, dan selalu seperti itu. Boros dong anggaran dibuang-buang percuma,” ujar Maman kepada Radar Bogor.

Kasubag Tata Usaha UPTD LLAJ Wilayah I, Awan Sujugi, ikut mengomentari perihal jalan yang sering rusak itu. Menurutnya, ada banyak faktor Jalan Parungpanjang selalu rusak. Di antaranya, beban tonase berlebihan dan mi­nimnya perawatan oleh pengelola terkait.

“Tapi, ada satu hal yang paling krusial. Yaitu saluran drainase yang kadang tidak diperhatikan Bina Marga. Sejauh amatan saya, drainase menjadi faktor penting untuk mementukan usia sebuah jalan yang baru diperbaiki,” bebernya saat ditemui Radar Bogor di Terminal Leuwiliang.

Ia menyebut, minimnya saluran drainase di sepanjang Jalan Parungpanjang tu­rut mem­­berikan kontribusi rusak­nya jalan. Seharusnya, kata pria yang akrab disapa Awan itu, pembangunan drainase juga diperhatikan ketika ingin membangun infrastruk­tur jalan.

“Banyak jalan yang rusak bu­kan melulu karena beban tonase, tapi buruknya saluran drainase. Air yang menggenang, sedikit atau tidaknya pasti diresap material aspal atau beton. Meskipun di atas terlihat bagus, tapi di dalam­nya banyak yang keropos. Akhirnya ber­lubang, dan lama-lama rusak semuanya,” paparnya.(cr3/c)