25 radar bogor

Kemenhub Tolak Permintaan Warga BCC

Nelvi/Radar Bogor AKSI DAMAI: Warga Bukit Cimanggu City (BCC) melakukan aksi damai menuntut akses langsung menuju tol BORR seksi IIB melalui gerbang keluar-masuk perumahan, kemarin (20/5).
Nelvi/Radar Bogor
AKSI DAMAI: Warga Bukit Cimanggu City (BCC) melakukan aksi damai menuntut akses langsung menuju tol BORR seksi IIB melalui gerbang keluar-masuk perumahan

BOGOR–RADAR BOGOR,Aspirasi warga Bukit Cimanggu City (BCC) hampir dipastikan gagal terwujud. Keinginan mereka untuk memasang traffic light agar bisa mengakses langsung tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB itu, tak mendapat restu dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) maupun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sebagai gantinya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor mengusulkan pengembang BCC untuk merelokasi pintu keluar masuk perumahan. “Kan (traffic light) gak direkomendasi oleh Kemenhub maupun BPJT.

Nanti setelah masuk dari liburan akan dibahas tim kecil terkait rencana relokasi pintu masuk maupun keluar perumahan BCC dengan tujuan untuk langsung akses ramp on tol BORR,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas pada Dishub Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas kepada Radar Bogor, kemarin (20/6).

Namun, opsi tersebut tak lantas bisa langsung dilaksanakan. Sebab, menurutnya, perlu ada persetujuan terlebih dahulu dari Kemenhub ataupun Kementerian PUPR. “Nanti tim kecil survei dan bahas, terus ajukan ke Kemen­hub dan Kementerian PUPR, bisa tidak permohonan tersebut,” terangnya.

Meski begitu, Teo mengaku belum tahu lokasi mana yang menjadi tempat relokasi akses keluar masuk BCC. Yang pasti, lokasinya berada beberapa meter ke arah Salabenda, agar warga BCC bisa mengakses ramp on tol BORR IIB. “Yang jelas agak menjauh dari ramp on,” kata Teo.

Sementara itu, juru bicara (jubir) warga Perumahan BCC, Ahmad Daryoko mengaku tetap akan memperju­angkan aspirasinya. Mereka bahkan sudah menyiapkan gugatan kelompok (class action) jika tuntutan warga tetap tidak diterima.

“Kita akan bawa masalah tersebut ke Komisi V DPR RI. Dan bila terjadi sesuatu kita akan ajukan gugatan class action bagi pemrakarsa proyek tersebut,” kata Daryoko.

Dia juga menyayangkan peresmian tol BORR seksi IIB yang tetap dilakukan, tetapi belum ada jalan keluar dari permintaan warga. Karena, menurutnya, dengan kondisi sekarang, bukan hanya tidak bisa langsung mengakses tol, melainkan juga membahayakan pejalan kaki yang menyeberang. “Apa maunya mereka ini korban dari BCC pada berjatuhan,” bebernya.

Terpisah, Regional Head BCC (Gapura Prima Group), Wishnu Lukito mengatakan, pihaknya siap mengikuti arahan Plt Wali Kota Bogor, Usmar Hariman saat rapat beberapa waktu lalu. Antara lain, mengubah siteplane BCC kemudian mengajukannya kembali ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor.

“Kita coba ikuti hasil meeting yang di Balaikota kemarin. Yang jelas sudah ada arah untuk solusinya. Semoga cepat selesai draft-nya untuk diajukan ke Pemkot,” ujarnya ketika dikonfirmasi.(fik/c)