KEMANG–RADAR BOGOR,Kapolsek Kemang Kompol Ade Yusuf dibuat geram dengan matinya alat pengatur instrumen lalu lintas (APILL) di pertigaan Salabenda, Desa Parakanjaya, Kecamatan Kemang.
Pasalnya, sudah berbulan-bulan trafic light di ruas jalan nasional itu dibiarkan mati. Akibatnya, banyak korban kecelakaan ringan terjadi selama dua bulan terakhir.
Saat ditemui Radar Bogor di ruang kerjanya, Ade menuturkan, selama dua bulan terakhir Satlantas Polres Kemang selalu bekerja keras mengatur lalu lintas di simpang vital tersebut. Saat sepi, banyak pengemudi roda dua dan empat memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. ”Akibatnya banyak kecelakaan di sana.
Apalagi ini musim mudik Lebaran,” ujarnya.
Pertigaan Salabenda sendiri, lanjut Ade, menjadi salah satu titik sentral ruas jalan nasional. Pengemudi dari dan menuju Kota Bogor, Parung, maupun Atang Sendjaja, pasti akan bertemu pertigaan tersebut.
”Terutama di jam-jam padat lalu lintas, seperti saat masa-masa mudik kemarin. Kalau tidak diatur, banyak pengendara yang tidak sabar dan saling serobot,” sambung Ade.
Pantauan Radar Bogor di pertigaan Salabenda, banyak kendaraan yang saling klakson. Tidak sedikit dari mereka keukeuh ingin menggunakan jalan terlebih dahulu.
”Saya berharap Dishub segera memperbaikinya. Jangan dianggap sepele. Memang selama ini baru kecelakaan kecil. Tapi jumlahnya lumayan sering. Kalau ini dibiarkan mati, siapa yang menjamin ke depannya tidak akan memakan korban lakalantas?” tukasnya.
Sementara itu, kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan apa pun.(cr3/c)