CIBINONG–RADAR BOGOR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor kewalahan menangani permasalahan sampah di Bumi Tegar Beriman. Terlebih saat Ramadan, volume sampah meningkat 20 persen dari biasanya 2.700 ton menjadi 3.240 ton.
Soal ini, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Egi Gunadhi Wibhawa turut bersuara. Dirinya menilai, selama ini DLH tidak diberi cukup modal untuk mengelola sampah lantaran anggaran yang terbatas.
”Pemkab Bogor sudah melakukan gerakan penanganan sampah mandiri. Namun luas wilayah dan anggaran yang terbatas, maka ini belum optimal,” urai Egi.
Pekerjaan besar pun kini tengah dihadapi DLH. Menurutnya, DLH harus mengoptimalkan potensi yang ada untuk menggerakkan semua kekuatan untuk menangani sampah. Selain itu, pemkab juga harus mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk penanganan sampah, terutama penanganan sampah secara mandiri. ”Masih perlu dioptimalkan. Anggaran penanganan sampah kurang, harus ditambah,” tegasnya.
Di sisi lain, Egi mengatakan, TPST Nambo yang belum bisa digunakan hingga kini pun, masih menjadi PR besar Pemkab Bogor. ”APBD Kabupaten Bogor kan besar, ini tentang kebijakan anggaran saja. Artinya, penanganan sampah harus bisa dimaksimalkan,” tukasnya.
Ia menambahkan, terkait TPST Nambo, hingga kini masih belum jelas kapan bisa digunakan. Namun demikian, Kabid Pengelolaan Sampah pada DLH Atis Tardiana menuturkan, berdasar informasi Kementerian PU, infrastruktur untuk kolam lindi tengah dilelangkan. Diharapkan 2019, sudah bisa berjalan.
”Kuota kita ke TPST Nambo itu 600 ton per hari, bisa terpenuhi dari UPT Jonggol, Cibinong dan sebagian Ciawi. Otomatis yang dibuang ke Galuga diperkirakan 400 ton per hari, sehingga ada penambahan cakupan pelayanan 400 ton per hari,” katanya.
Sambung Atis, sampah-sampah yang dibuang ke TPAS Galuga berasal dari UPT Ciampea, Leuwiliang, Jasinga, Parung, dan sebagian Ciawi. Meski dapat kuota tambahan pembuangan sampah, diakuinya, secara umum masih belum cukup menampung sampah.
”Tapi kan ada program pengurangan sampah, dengan TPS3R dan bank sampah. Kami rencananya membangun TPA di wilayah barat, sementara FS sudah ada di Bappeda,” terangnya.
Lebih lanjut Atis mengatakan, nantinya untuk satu ton sampah, Pemkab Bogor membayar Rp125 ribu belum termasuk pajak, menjadi Rp137.500.(wil/c)