25 radar bogor

Anggaran Sampah Perlu Ditambah

ILUSTRASI
ILUSTRASI

CIBINONG–RADAR BOGOR, Dinas Lingku­ngan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor kewalahan menanga­­ni permasalahan sampah di Bu­mi Tegar Beriman. Terlebih saat Ramadan, volume sam­pah me­­ningkat 20 persen dari biasanya 2.700 ton menjadi 3.240 ton.

Soal ini, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor Egi Gunadhi Wibhawa turut bersuara. Dirinya menilai, selama ini DLH tidak diberi cukup modal untuk mengelola sampah lantaran anggaran yang terbatas.

”Pemkab Bogor sudah melakukan gerakan penanganan sampah mandiri. Namun luas wilayah dan anggaran yang terbatas, maka ini belum optimal,” urai Egi.

Pekerjaan besar pun kini tengah dihadapi DLH. Menu­rutnya, DLH harus meng­optimalkan potensi yang ada untuk menggerakkan se­mua kekuatan untuk me­na­ngani sampah. Selain itu, pem­­kab juga harus me­ngalokasikan ang­garan yang lebih besar untuk penanganan sampah, terutama penanganan sampah secara mandiri. ”Masih perlu dioptimalkan. Anggaran pe­nanganan sampah kurang, harus ditambah,” tegasnya.

Di sisi lain, Egi mengatakan, TPST Nambo yang belum bi­sa digunakan hingga kini pun, masih menjadi PR besar Pem­kab Bogor. ”APBD Kabupa­­ten Bogor kan besar, ini tentang kebi­jakan anggaran saja. Arti­nya, penanganan sampah ha­rus bisa dimaksimalkan,” tukasnya.

Ia menambahkan, terkait TPST Nambo, hingga kini masih belum jelas kapan bisa digu­nakan. Namun demikian, Kabid Pengelolaan Sampah pada DLH Atis Tardiana menuturkan, berdasar informasi Kementerian PU, infrastruktur untuk kolam lindi tengah dilelangkan. Diharapkan 2019, sudah bisa berjalan.

”Kuota kita ke TPST Nambo itu 600 ton per hari, bisa terpenuhi dari UPT Jonggol, Cibinong dan sebagian Ciawi. Otomatis yang dibuang ke Galuga diperkirakan 400 ton per hari, sehingga ada penam­bahan cakupan pelayanan 400 ton per hari,” katanya.

Sambung Atis, sampah-sampah yang dibuang ke TPAS Galuga berasal dari UPT Ciampea, Leuwiliang, Jasinga, Parung, dan sebagian Ciawi. Meski dapat kuota tamba­­han pembuangan sampah, di­akuinya, secara umum ma­sih belum cukup menampung sampah.

”Tapi kan ada program pengurangan sampah, dengan TPS3R dan bank sampah. Kami rencananya membangun TPA di wilayah barat, sementara FS sudah ada di Bappeda,” terangnya.
Lebih lanjut Atis mengata­kan, nantinya untuk satu ton sam­pah, Pemkab Bogor memba­yar Rp125 ribu belum terma­suk pajak, menjadi Rp137.500.(wil/c)