CIBINONG–RADAR BOGOR, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor telah menerima zakat fitrah dari kalangan ASN Pemkab Bogor, SKPD, dan BUMD sebanyak Rp150 juta. Zakat fitrah ini pun sudah disalurkan kepada 200 petugas kebersihan non-PNS.
Menurut Humas Baznas Kabupaten Bogor, Nawi, penerimaan zakat fitrah ini berakhir hingga Kamis (14/6).
“Baznas juga masih menerima setoran UPZ Kecamatan, tapi bukan fitrah, mereka setoran zakat profesi dan sedekah,” katanya.
Menurut dia, pihaknya tidak mengelola zakat fitrah secara keseluruhan, namun dikembalikan ke masing-masing UPZ. “Baznas hanya meminta laporannya saja. Karena tidak mengelola, maka untuk zakat fitrah tidak ditarget,” bebernya.
Hanya saja, batas waktu penyaluran zakat fitrah sangat terbatas. Di Kabupaten Bogor, kata dia, terdapat 500 UPZ yang mengelola zakat fitrah. “Kabupaten Bogor jumlahnya banyak, 40 kecamatan kurang lebih 5 juta jiwa. Kalau hitungan semua bayar zakat fitrah sebesar Rp35 ribu sesuai kesepakatan MUI, Kemenag, Baznas bisa terhitung berapa zakat fitrah yang terkumpul,” tuturnya.
Namun, nominal zakat fitrah tergantung beras yang dikonsumsi penyalur, yakni 2,5 kilogram beras yang biasa dikonsumsi. “Kalau 500 UPZ tersebar di kecamatan, desa, masjid besar, dan zakat fitrah yang terkumpul untuk disalurkan untuk mustahik di lingkungannya masing-masing,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Bogor, Lesmana menuturkan, sebagai gambaran, potensi penerimaan zakat di Kabupaten Bogor tiap tahunnya sebesar Rp15 miliar. Sekitar 10 persen dari jumlah tersebut adalah zakat, dan sisanya berupa infak dan sedekah.
Sebagai catatan, pada 2017 Baznas Kabupaten Bogor telah menghimpun zakat, infak, sedekah hingga Rp6,4 miliar. Jumlah ini meningkat dari tahun 2016, yakni Rp5,5 miliar. “Zakat tersebut telah disalurkan ke delapan asnaf,” tandasnya.(wil/c)
