25 radar bogor

Penalti Messi Diblok, Argentina Ditahan Imbang Islandia

Lionel Messi mengontrol bola pada laga Argentina menghadapi Islandia.

MOSKOW-RADAR BOGOR,Islandia membuktikan diri sebagai debutan yang layak diperhitungkan. Menghadapi tim kuat Argentina pada Sabtu (16/6) malam pada partai pertama di Grup D, mereka berhasil menahan imbang 1-1. Laga itu sendiri diwarnai kegagalan penalti dari Lionel Messi pada menit ke-63.

Ini menjadi sejarah bagi Islandia. Tampil sebagai debutan, mereka mampu menahan imbang salah satu favorit juara. Ini juga menjadi poin pertama mereka di pentas Piala Dunia.

Sementara bagi Argentina, tren kemenangan di laga pertama Piala Dunia dalam 6 edisi sebelumnya secara beruntun gagal diteruskan. Sebelumnya mereka selalu menang di lapa pertama sejak 1994. Namun, kini mereka harus puas bermain imbang.

Argentina sempat unggul lewat Sergio Aguero pada menit 19. Namun, dibalas cepat oleh Alfred Finnbogason pada menit 23.

Tampil di Stadion Spartak (Otkrytie Arena), Moskow, Argentina langsung menggebrak pertahanan Islandia. Dengan formasi 4-2-3-1, Sergio Aguero sebagai penyerang tunggal ditopang Lionel Messi, Angel Di Maria, dan Maximiliano Meza.

Islandia sendiri lebih banyak bertahan dan membatasi ruang gerak para pemain Argentina. Tim asuhan Heimir Hallgrimsson itu sesekali melakukan serangan balik.

Argentina mendapat kesempatan lewat tendangan bebas kembali pada menit 9. Umpan tendangan Messi berhasil disundul bek kiri Nicolas Tagliafico. Namun, sundulannya masih melenceng di sisi kanan gawang Hannes Halldorsson.

Pada menit 17, Messi memberikan daya kejut untuk kiper Islandia. Sambil menari-nari membawa bola, bintang Barcelona itu kemudian melepaskan tendangan keras kaki kiri. Beruntung, Halldorsson masih sigap dan memblok tendangan El Messiah. Gawang Islandia selamat.

Kesabaran La Albiceleste dalam melakukan serangan berbuah manis. Sebuah umpan mendatar Marcos Rojo berhasil diterima Aguero di kotak penalti Islandia. Dia kemudian mengolah bola dan sambil memutar melepaskan tendangan kaki kiri. Bola melesat deras dan tak bisa dibendung kiper Islandia. Argentina memimpin 1-0 pada menit 19. Ini menjadi gol pertama Aguero di pentas Piala Dunia.

Hanya saja, mental Islandia tak menurun meski kebobolan. Mereka justru termotivasi untuk bisa menyamakan kedudukan. Hanya selang 4 menit, Islandia mampu menyamakan kedudukan lewat Finnbogason. Gol tersebut tak lepas dari kesalahan Caballero yang tak bersih menepis tendangan salah satu pemain Islandia. Bola mantul ke depan dan langsung disambar striker Augsburg tersebut. Skor menjadi 1-1.

Finnbogason pun menorehkan sejarah di persepakbolaan Islandia. Dia menjadi pemain pertama Islandia yang mencetak gol di pentas Piala Dunia karena memang baru kali ini Islandia tampil di ajang akbar empat tahunan. Gol Finbogasson juga menjadi gol tercepat yang dicetak tim debutan di Piala Dunia setelah yang dilakukan striker Nigeria, Rashidi Yekini pada menit 21 saat Nigeria menghadapi Bulgaria pada 21 Juni 1994 silam.

Setelah skor sama kuat 1-1, permainan menjadi seikit berimbang. Argentina lebih berhati-hati dalam menyusun serangan. Mereka berusaha menyeimbangkan antara penyerangan dan pertahanan. Sementara itu, Islandia yang kembali percaya diri, tetap bermain lebih banyak menunggu.

Sejumlah peluang didapat Argentina jelang lima menit babak pertama berakhir. Salah satunya dari Lucas Biglia. Namun, tendangan kerasnya masih melambung di atas mistar gawang Islandia. Argentina terus berusaha memberikan tekanan. Mereka mengurung pertahanan Islandia.

Mendekati menit-menit akhir babak pertama, justru Islandia berhasil keluar dari tekanan. Sejumlah peluang didapat Islandia yang membuat pertahanan Tim Tango panik. Beruntung, kiper Caballero mampu cemerlang menahan tembakan dari Finnbogason. Hingga babak pertama berakhir, skor imbang 1-1 tetap bertahan.

Memasuki bababak kedua, Islandia percaya diri untuk mencoba bermain lebih terbuka. Mereka sempat memberikan ancaman pada awal-awal babak kedua. Sementara, Argentina terus berusaha bermain tenang dan lebih banyak menguasai bola.

Pada menit 54, untuk menambah kreativitas di lini tengah, Sampaoli menurunkan Ever Banega dan menarik keluar Lucas Biglia. Masuknya Banega membuat Argentina sedikit lebih pintar dalam mencari celah kelemahan pertahanan Islandia. Sejumlah peluang melepaskan tembakan beberapa kali didapat Aguero. Namun, rapatnya pertahanan Islandia membuat bola hanya mengenai kaki para pemain bertahan lawan.

Islandia memeragakan permainan bertahan. Mereka menumpuk pemain di tengah dan belakang. Selain itu, setiap Messi, Aguera, Di Maria, maupun Banega memegang bola, ada dua sampai tiga pemain yang memberikan tekanan. Hingga menit 60, Argentina masih kesulitan menembus pertahanan rapat Islandia.

Argentina bisa dibilang dihinggapi kesialan. Pada menit 63, mereka berpeluang unggul. Itu setelah wasit Szymon Marciniak memberikan penalti lantaran Meza dijatuhkan oleh Magnusson di kotak penalti saat hendak menyongsong umpan Messi. Namun, eksekusi Messi mampu dibaca secara cermat oleh Halldorsson dan ditepis.

Kegagalan penalti Messi tak menyurutkan semangat para pemain Argentina. Mereka terus mencari celah untuk membongkar pertahanan rapat Islandia. Serangan bergelombang terus dilakukan.

Islandia benar-benar bermain bertahan total. Seluruh pemain berada di daerah sendiri. Pertandingan pun berlangsung setengah lapangan. Islandia hanya sesekali keluar menyerang ketika memiliki kesempatan melakukan serangan balik. Mereka benar-benar mempertahankan skor imbang 1-1 sekuat mungkin.

Messi cs kesulitan hingga menembus kotak penalti Islandia. Semua pemain tim asuhan Hallgrimsson berkumpul di area pertahanan. Para pemain Argentina terpaksa mencoba melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, upaya mereka selalu menemui kegagalan.

Hingga laga berakhir, upaya keras La Albiceleste tak membuahkan hasil. Permainan bertahan total Islandia benar-benar menyulitkan Messi cs. Skor 1-1 bertahan hingga berakhirnya pertandingan dan menjadi sejarah bagi Islandia. Bagi Argentina, mereka masih memiliki pekerjaan rumah bagaimana memecahkan kebuntuan saat menghadapi tim yang memeragakan strategi defensif. (epr/JPC)