25 radar bogor

Bahayakan Penerbangan, AirNav Temukan Balon Udara Dipasangi LPG Melon

SURABAYA-RADAR BOGOR,Berbagai macam model balon udara yang diterbangkan masyarakat dirasa sangat berbahaya bagi aktivitas pesawat terbang. Bahkan, pernah ditemukan ada balon udara yang memakai tabung LPG 3 kilogram sebagai alat utamanya.

“Ada yang diganduli (pasangi) gas melon itu. Ada juga yang di bawahnya dipasangi petasan,” kata General Manager (GM) AirNav Cabang Jogjakarta Nono Sunaryadi di kantornya, Sabtu (16/6).

Balon udara tanpa awak tersebut mayoritas tak terdeteksi radar pesawat. Itu sangat berbahaya ketika masuk ke mesin pesawat atau menghalau pandangan pilot.

Melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2017, penerbangan balon udara dalam kegiatan masyarakat bukan dilarang. Akan tetapi harus sesuai aturan dan koordinasi dengan otoritas penerbangan setempat.

Dalam beberapa hari terakhir, ada 4 balo udara yang masuk rute penerbangan di Jogja. Di Gunungkidul ada 1 unt dengan ketinggian 11.000-11.500 FT. Kemudian di Kulon Progo terlihat 2 unit, Masing-masing di ketinggian 4.000 dan 9.000-17.000 FT. Lalu di Sleman dengan ketinggian 5.000 FT.

Balon udara tersebut kebanyakan diterbangkan dari wilayah Kedu. Terutama dari Wonosobo, Temanggung, hingga Pekalongan. Masalah ini memang sudah dialami sejak 2005 silam. Namun AirNav bersama instansi terkait lain telah melakukan sosialisasi dan pemberitahuan. Namun tetap saja ada dan mayoritas pelakunya merupakan anak-anak.

Direktur Operasional Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose menambahkan, balon udara juga terlihat pula di Solo, Purworejo, Wonosobo, Kebumen, hingga Cilacap. Dari 14 Juni lalu, sudah ada sekitar 20 laporan dari pilot yang masuk. “Jika tertabrak bisa menutup kaca kokpit, berakibat pilot tidak bisa melihat,” ucapnya.
(dho/JPC)