25 radar bogor

Ketua ”Beruang Merah” Berkorban

DUKUNGAN: Fans Timnas Columbia bersorak sorai di Kota Moscow sebelum pembukaan Piala Dunia 2018. REUTERS

MOSCOW–RUSIA,Momen spesial yang dinanti-nantikan akhirnya datang juga. Kemarin (14/6) pukul 18.00 waktu setempat atau 22.00 WIB, mata dunia tertuju ke stadion terbesar, termegah, dan menjadi kebanggaan bangsa Rusia, Luzhniki Stadium.

Pertandingan perdananya mungkin buat publik Indonesia kurang menarik. Tapi, ini pembukaan Piala Dunia 2018! Ini momen besar. Bersejarah! Sejak memenangkan pemilihan sebagai tuan rumah ajang olahraga paling hebat di dunia itu pada Desember 2010, rakyat Rusia sudah tak sabar menunggu momen ini datang.

Pemerintah Negeri Beruang Merah sudah banyak berkorban. Timbunan uang, tenaga, pikiran, dan bisa jadi kekuatan lobi politik nasional dan luar negeri diserahkan demi menjadikan Piala Dunia edisi ke-21 ini sebagai yang terdahsyat sepanjang sejarah.

Jelang H-1 pembukaan, persiapan akhir untuk membereskan detail-detail kecil terus dilakukan. Dari pengamatan Jawa Pos (induk Radar Bogor) yang paling tampak adalah keamanan semakin diperketat. Area inti Luzhniki Stadium telah disterilkan dari jejak pihak-pihak yang tidak berkepentingan secara langsung dalam pesta pembukaan.

Keamanan memang menjadi menjadi fokus terpenting Rusia. Presiden Vladimir Putin berkali-kali mengatakan pihaknya tidak ingin kecolongan. Sebab kalau sampai ada insiden sekecil apapun selama Piala Dunia 2018, muka Rusia akan tercoreng. Reputasi bisa runtuh seketika.

Sangat mudah menemui polisi yang berjaga sambil mondar-mandir jalan-jalan besar maupun kecil. Di bandara dan stasiun bawah tanah, polisi, tentara, dan pasukan Federal Security Service (FSB) terus melakukan pengawasan. Anjing-anjing besar dan terlatih, melengkapi senjata tempur yang terus ditenteng para serdadu tersebut.
Itu yang terlihat. Kalau menurut keterangan resmi panitia penyelenggara yang dikirimkan kepada para wartawan, badan intelijen Rusia (KGB) juga dilibatkan. Mesin-mesin pengamanan lain yang canggih dan sunyi, juga memantau secara aktif.

Setiap warga negara asing yang memasuki Rusia wajib melakukan registrasi ulang ke kantor catatan sipil. Tak terkecuali dengan Jawa Pos yang sejatinya sudah mendapatkan akreditasi resmi dari FIFA. Namun, Moskow tidak peduli. Tiga wartawan Jawa Pos yang bertugas meliput Piala Dunia 2018 harus membayar masing-masing RUB 5.000 atau lebih dari Rp1,2 juta dalam proses ”pencatatan ulang” ini.

”Ini sudah menjadi ketentuan wajib dari pemerintah,” kata Irina Rutskaya, pengelola apartemen yang disewa Jawa Pos.

”Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018, pemerintah Rusia menempatkan keamanan sebagai prioritas nomor satu,” tulis keterangan panita lokal Piala Dunia 2018.
”Rusia akan menjamin keamanan semua orang. Baik itu delegasi, ofisial, peserta, media, dan pihak-pihak lain yang datang untuk Piala Dunia,” lanjut pernyataan tersebut.

Rusia sejatinya merupakan negara yang sangat piawai dan canggih dalam menjinakkan rangkaian teror. Namun dalam era serangan separatis individual yang terkesan acak dan tak terorganisasi seperti sekarang, pemerintah merasa perlu meningkatkan kewaspadaan.(jpg/dkw)