25 radar bogor

Usmar Terancam Penjara

Plt Walikota Bogor Usmar Hariman

BOGOR–RADAR BOGOR,Suhu politik Kota Hujan mulai memanas. Manuver Plt Wali Kota Bogor, Us­mar Hariman jadi pe­micunya. Tadi malam dia dilaporkan ke Panwaslu Kota Bogor karena diduga telah memengaruhi para pengurus LPM untuk memilih pasa­ngan calon tertentu.

Atas manuvernya itu, Us­­mar diduga telah melakukan pelanggaran pemilu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Anca­mannya pun tak main-main, yakni tiga tahun penjara. Hal itu, ditegaskan Koor­dinator divisi penanganan pelanggaran Panwaslu Kota Bogor, Sasongko S Putro, tadi malam, usai menerima laporan tim pemenangan Bima Arya-Dedie A Rachim (Badra).

Sasongko menambahkan, pihaknya saat ini sudah memegang bukti laporan tim Badra berupa flashdisk berisi rekaman suara seseorang yang diduga Usmar Hariman berikut kronologi kejadian.

“Kami akan kaji setelah itu kami tindak, setelah persyaratannya lengkap,” singkatnya.

Informasi yang dirangkum redaksi, situasi politik Kota Bogor memanas setelah video berisi seseorang yang mengaku dari perwakilan LPM Kelurahan Sindangbarang keberatan dengan pernyataan Usmar saat menggelar buka puasa bersama di Hotel Savero, Senin (11/6) mendadak viral di media sosial.

Tak hanya itu, ada juga rekaman suara pria yang diduga Usmar Hariman berdurasi 14 menit. Rekaman suara tersebut berisi ajakan tak langsung kepada pengurus LPM agar memilih nomor urut satu. Penyampaian kontroversi itu terdengar mulai menit ketujuh.

“Jadi, sekali lagi, berorientasi atau pilihan dari empat pasangan calon yang ada kita tidak mungkin memilih wali kotanya ada dua, pasti kita memilih satu. Wali kota di mana-mana juga satu, wakil juga satu. Gak ada wali kota tiga orang. Jadi, kita milih satu,” tuturnya.

Usmar juga menginformasikan terkait hasil survei yang telah dilakukan tiga lembaga survei nasional. Pada awal kampanye, kata Usmar, posisi petahana atau paslon nomor urut 3 menduduki peringkat pertama dengan hasil 52 persen. Selanjutnya, diikuti paslon nomor urut 1 sebesar 17 persen, nomor dua dan empat yang berada di posisi bawah.

“Berjalan sebulan terus dinamika terjadi. Dari tiga kesimpulan dari hasil diskusi kita kecenderungan dua survei menyatakan masih unggul tipis. Tapi satu survei mengatakan menang. Kita tidak lihat itu karena di dalam margin eror. Jadi, selisih tipisnya di angka 1,3 persen terus ada juga yang 2-3 persen selisihnya, tapi ada juga ada di dua persen,” ungkapnya.

Namun, baginya yang menarik adalah kecenderungan. Yakni persaingan terjadi hanya antara nomor 1 dan 3. Kecenderungan yang dimaksud, kata Usmar, dari hasil survei yang sebelumnya 52 persen untuk petahana, kecenderungannya dari hari ke hari, bulan ke bulan menurun. Namun, kecenderungannya paslon 1 tidak berhenti di satu titik meski naik secara perlahan.

“Ini tiga lembaga survei. Yang nomor satu start 17 persen kecenderungannya naik. Kesimpulannya sama tidak pernah stuck dan itu dibuktikan dengan dinamika di masyarakat,” imbuhnya.

Pada survei terakhir yang dilakukannya tanggal 1–5 Juni, sambung Usmar, dilakukan kembali survei untuk paslon 1. Hasil itu membahagiakannya. Sebab, paslon 1 menang 3,08 persen dari paslon 3. “Kalau teman-teman dengar dari kubu sebelah menang biarin saja, itu buat shock terapi. Maka kita terus berkomunikasi,” ucapnya.

Diakuinya, memang energi paslon 1 sungguh luar biasa meski dengan keterbatasan yang ada. Ia pun mengaku tidak bisa membantu banyak kecuali dengan memberikan program yang bisa dilaksanakan.

“Jadi, itu mungkin sebagai bahan saja. Utamanya yang kita ingin sampaikan kita unggul. Kita itu maksudnya nomor satu unggul di 3,08 persen. Mungkin pembicaraan kita stop di situ. Sebentar lagi azan nanti kita terlambat. Mudah-mudahan kita bisa menentukan akhirnya pilihan-pilihan yang disampaikan. Dan ini harus kita viralkan dengan teman-teman di bawah,” tutupnya dalam suara rekaman yang juga berakhir.

Sementara isi video adalah tanggapan dari ajakan Usmar. Tampak salah seorang peserta buka bersama yang mengaku bernama Yani Hasan, pengurus LPM Sindangbarang, terlihat berang. “Saya sudah ngomong sama ketua kalau paslon jangan dibahas,” ungkapnya.

Kepada forum, ia mengaku sebagai pendukung Edgar dan jika Usmar yang mencalonkan maka akan mendukungnya. Namun, pria berjaket hitam itu menegaskan bahwa Usmar harus berkata jujur. “Kalau memang salah katakan salah, jangan benar tapi dipolitisir. Kita semua istikarah, kita kadang-kadang kalau sudah jadi dilupakan. Maaf-maaf yang sudah-sudah juga, ari tos jadi mah bohong,” tuturnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut banyak orang dari berbagai pihak yang hadir sehingga perkataan Usmar tersebut menimbulkan ketersinggungan.

Terpisah, ketika dihubungi Radar Bogor, Ketua Tim Pemenangan Badra, Tauhid J Tagor menegaskan, laporan dilakukan sebagai peringatan kepada plt wali kota yang seharusnya netral. “Kampanye boleh, tapi seharusnya cuti dulu karena jabatan plt itu melekat,” tegasnya.

Ia percaya Panwas akan profesional dalam memproses laporan ini. Sedangkan, Ketua DPD Barisan Muda (BM) PAN Kota Bogor, Raditya Mahesa menjelaskan, maksud kedatangan ke panwas untuk melaporkan adanya dugaan black campaign yang dilakukan Plt Wali Kota Bogor, Usmar Hariman.

“Kami membawa bukti kronologisnya, rekaman video kegiatan serta rekaman suara dalam kegiatan tersebut,” jelasnya di kantor Panwaslu Kota Bogor, Selasa (12/6).

Tidak hanya itu, mereka pun membawa satu saksi yang juga hadir dalam kegiatan bersama LPM tersebut. “Syaratnya minimal dua saksi, tapi kami siap kalau Panwaslu minta lebih,” tambahnya.

Ketua Steering Commitee (SC) Tim RZ, Sopian Ali Agam mengaku belum tahu masalah tersebut. “Tim RZ tak mengetahui ada pertemuan dengan LPM dan tak ada untuk mengarahkan,” ujarnya.

Menurutnya, kemungkinan Usmar berkata demikian sebagai pribadi kader Gerindra. “Kalau di luar dinas, sebagai kader partai saya rasa punya hak untuk itu dan dikembalikan kepada LPM,” ucapnya.

Pria yang juga ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor itu mengaku, bangga memiliki kader militan dan selanjutnya DPC akan memanggil Usmar untuk klarifikasi.

Menanggapi masalah tersebut, Usmar Hariman mengatakan, materi pertemuan sekitar masalah pemberdayaan hingga peran LPM. “Mereka (LPM) yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan saya meminta bantuannya, kalau ada ASN wilayah yang tak netral harus berani sampaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu tugas plt wali kota adalah menjaga kondusivitas pilkada yang jujur dan adil. Ia mengakui, ada penyampaian informasi dari hasil survei tiga lembaga. “Kaitan yang dijelaskan masalah kecenderungan bahwa petahana masih unggul walau sudah ada pergeseran,” katanya.

Ia menambahkan, ada salah seorang pengurus LPM yang berpandangan dalam forum tersebut jangan bicara paslon, tapi yang bersangkutan menyatakan tegas ke salah satu paslon. “Saat itu, saya mengajak masyarakat untuk datang ke TPS pada 27 Juni, karena beban pilkada ini menyedot anggaran besar,” tuturnya.

Usmar menegaskan, dalam pertemuan yang dimulai pukul 17.00 hingga salat Magrib dan dilanjut diskusi 30 menit tidak ada sama sekali parcel. Bahkan, dilaksanakan lesehan.(gal/ran/fik/d)