25 radar bogor

Rindu Siap Benahi Saluran Irigasi Pertanian

FOKUS PERTANIAN: Kang Uu berdialog dengan petani di Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, akhir pekan lalu.
FOKUS PERTANIAN: Kang Uu berdialog dengan petani di Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, akhir pekan lalu.

PANGANDARAN-RADAR BOGOR, petani di Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, mengeluhkan kondisi lahan pertanian mereka yang kerap dilanda banjir. Genangan air tersebut mengepung hampir sepanjang tahun sehingga hasil cocok tanam padi yang mereka lakukan tak bisa dimaksimalkan.

Salah seorang tokoh warga, Holis Marwan (53) mengatakan, genangan air tersebut telah terjadi sejak berpuluh tahun lalu. Genangan yang melingkupi dua wilayah Kecamatan Padaherang dan Kalipucang di Lakbok Selatan ini diakibatkan kurang baiknya pengelolaan saluran air yang mengalir dari Sungai Citanduy.

”Penyebabnya karena ada saluran irigasi. Air Sungai Citanduy yang bulak-belok jadi lurus lewat saluran itu. Muara salurannya ada di sini, Muara Patimuan. Jadi kalau lagi musim hujan airnya pasti ke sini semua, enggak ketampung,” kata Holis di Pangandaran, akhir pekan lalu.

Total, kata Holis, terdapat sekitar 250 hektare yang kerap dilanda banjir musiman. Dari tiga kali musim tanam sepanjang tahun, cuma satu musim tanam yang bisa dimanfaatkan secara efektif pada Mei-Agustus. Kerugian yang ditimbulkan akibat tak bisa ditanaminya sawah di dua musim tanam ini mencapai Rp240 miliar. Sebab, setiap musim tanam, ratusan hektare sawah ini sanggup memproduksi 240 ton gabah kering.

”Kalau musim kemarau juga kadang-kadang malah kekeringan. Jadinya masyarakat di sini kebanyakan beralih profesi, jadi apa saja, jadi kuli bangunan di kota-kota. Lahan sawah yang punya potensi ini jadinya enggak dipakai,” katanya.

Untuk mengatasi hal tersebut, imbuh Holis, warga meminta agar pemerintah bisa menyediakan sistem pengaliran air Sungai Citanduy secara lebih terpadu. Sehingga, ujar dia, volume air yang terkandung di sungai tersebut bisa dimanfaatkan saat warga membutuhkan.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) menegaskan siap membantu petani di Pangandaran. Menurut Uu Ruzhanul Ulum, persoalan tata kelola pengairan di kawasan Lakbok Selatan ini harus diselesaikan melalui kewenangan pemerintah provinsi. Pasalnya saluran air Sungai Citanduy yang menjadi pemicu banjir melintasi dua daerah, yakni Kabupaten Ciamis dan Pangandaran.

Jika terpilih nanti, ia mengatakan bakal memperjuangkan keinginan para petani di kawasan genangan seraya mencari jalan kelur teknikal yang lebih spesifik untuk membenahi persoalan pengaliran air ini. Sebabnya, dia jiga punya komitmen untuk mengembalikan kawasan Lakbok sebagai salah satu sentra penghasil padi.

”Persoalan itu sangat membebani dan merugikan petani. Ini harus dicari solusinya agar mereka semua bisa menikmati hasil jerih payah hak-hak buruh tani untuk menanam padi. Persoalan di lahan pertanian itu penting dan harus diperhatikan,” kata Kang Uu.(*/unt)