25 radar bogor

Trump dan Jong-un Gadungan Cairkan Suasana Pertemuan Donald Trump-Kim Jong-un

-FOTO : FOLLY AKBAR/JAWAPOS Donald Trump dan Kim Jong-un impersonator menghibur pengunjung di Bugis Junction Mall Singapura, Minggu (10/6/2018).
-FOTO : FOLLY AKBAR/JAWAPOS
Donald Trump dan Kim Jong-un impersonator menghibur pengunjung di Bugis Junction Mall Singapura, Minggu (10/6/2018).

Kemunculan dua tokoh gadungan Donald Trump dan Kim Jong-un berhasil mencuri perhatian publik. Ingin tampilkan wajah politik yang menyeramkan dan kaku menjadi lebih seru dan lucu.

Folly Akbar, Singapura

Ratusan orang terlihat berkumpul dan berbaris saling berdesakan di Bugis Junction Mall, Singapura, kemarin (10/6). Penasaran, Jawa Pos (Grup Radar Bogor) pun berupaya menyelinap di tengah kerumunan. Ternyata, mereka tengah menonton dua sosok yang terlihat familier sedang beraksi di depan spanduk bertulisan The Real Trump Kim Summit.

Dua sosok itu mirip Donald Trump dan Kim Jong-un. Sekilas nyaris tidak ada bedanya. Namun, mereka sebetulnya hanya impersonator atau peniru. Adalah Howard X yang ada di balik Kim Jong-un kw dan Dennis Alan di balik Donald Trump KW.

Keduanya terlihat sangat telaten menanggapi permintaan selfie dan wefie pengunjung. Ada saatnya mereka selfie masing-masing dengan pengunjung, tapi tidak jarang keduanya wefie bersama. Tampak sangat sopan dan lembut. Sebagai peniru, keduanya dapat dibilang sangat mahir. Howard misalnya. Berbekal badan gemuk, pipi chubby, dan kulit putih, dia sukses menyempurnakan peniruannya dengan style yang sangat serupa dengan Kim.

Mulai setelan pakaian hitam, pin bendera Korea Utara di dada, kacamata, hingga potongan rambut yang sama. Sama halnya dengan peniru Donald Trump, Dennis Alan. Dia datang dengan mengenakan setelan biru tua serta dasi merah. Juga dengan pin bendera Amerika di dada. Lelaki 64 tahun asal Chicago itu menyempurnakan penampilannya dengan rambut pirang yang dibuat model belah ke samping. Amat mirip dengan Trump.

Tampilnya dua impersonator tersebut di Bugis Junction merupakan pemanis menjelang pertemuan bersejarah kedua pemimpin besok. Pertemuan Trump-Jong-un gadungan itu sendiri digelar dan dipandu Vybes, sebuah perusahaan global yang bermarkas di Singapura.

Howard X kepada media mengatakan sengaja tampil akrab dengan Dennis Alan untuk mencairkan suasana. Menurut dia, di setiap perbedaan selalu terselip persamaan. ”Saya akrab dengan Trump (Dennis) karena punya karakter yang sama,” ujarnya tanpa membeberkan karakter apa yang dimaksud.

Pria kelahiran Hongkong yang besar di Australia itu menambahkan, dirinya dan Dennis sengaja hadir untuk menurunkan ketegangan dalam KTT. Politik, lanjut dia, khususnya antara Amerika dan Korea Utara, saat ini terlalu kaku dan terkesan sangat menyeramkan. ”Kita ingin menampilkan wajah politik menjadi seru dan lucu-lucu,” imbuhnya.

Perjuangan Howard X untuk bisa tiba di Singapura sendiri bukan perkara mudah. Pekan lalu dia sempat ditahan dan diinterogasi di Bandara Changi karena tampilannya dinilai tak biasa. Namun, dalam interogasi tersebut, Howard yang sudah mendarat di Singapura pada Mei lalu mampu meyakinkan pihak imigrasi bahwa dirinya tidak akan melakukan aksi protes. Selain itu, dia diminta untuk tidak memasuki kawasan Pulau Sentosa.

Antusiasme warga Singapura akan kedatangan dua impersonator itu sangat tinggi. Berdasar informasi yang dihimpun Straits Times, acara tersebut berlangsung sejak Sabtu (9/6) di lokasi yang sama. Sama halnya dengan kemarin, acara serupa Sabtu lalu juga ramai.

Padahal, untuk bisa mengabadikan momen bersama dua peniru tersebut, warga tidak bisa melakukannya cuma-cuma. Sebab, Vybes selaku penyelenggara memasang tarif untuk setiap foto selfie. Yaitu, SGD 10 (sekitar Rp105 ribu) untuk selfie dengan satu tokoh.

Jika ingin selfie sekaligus dengan keduanya, masyarakat harus merogoh kantong lebih dalam. Yakni, SGD 15 (setara Rp156 ribu). Itu pun, pembayaran harus dilakukan terlebih dahulu melalui aplikasi Vybes.

Sunny, penonton, mengatakan sengaja datang untuk mengabadikan momen bersama dua peniru tersebut. Menurut dia, itu momen langka. Terlebih, acara tersebut bersamaan dengan pertemuan Trump dan Jong-un asli. Pemuda yang memiliki tiket selfie dengan Kim Jong-un KW itu juga berpendapat kehadiran keduanya memberikan warna tersendiri bagi masyarakat Singapura yang menghadapi pertemuan bersejarah. ”Saya suka caranya,” ujarnya.

Berdasar pantauan Jawa Pos, warga Singapura tampak enjoy dengan rencana pertemuan Jong-un dan Trump. Di banyak titik, mereka beraktivitas sebagaimana biasanya. Bahkan, hingga kemarin siang kawasan Pulau Sentosa yang menjadi lokasi pertemuan masih dipadati penduduk yang berwisata.(*/oki)

Barulah di kawasan sekitar Hotel Cappella, pengamanan superketat mulai dilakukan. Di dalam, pengelola dikabarkan menutup penyewaan kamar dan restoran sejak Jumat lalu. Untuk kawasan luar hotel, peningkatan pengamanan dimulai kemarin siang.

Pada pagi harinya, masyarakat dan awak media masih bisa berlalu-lalang dengan leluasa di depan gerbang hotel. Kalaupun ada yang diawasi ketat, itu adalah mobil yang masuk ke hotel. Namun, sekitar pukul 14.00 waktu setempat, beberapa truk besar datang dan mulai memasang alat pengamanan dan checkpoint. Seketika sejumlah awak media yang sempat berkerumun pun disterilkan dari lokasi.

Lenden, warga Singapura, mengatakan bahwa sejak kemarin pagi intensitas pengamanan di kawasan hotel memang diintensifkan. Hal itu terlihat dari banyaknya lalu-lalang kendaraan kepolisian yang melintas di kawasan wisata tersebut. ”Biasanya tidak seperti ini,” ucapnya di sebuah halte bus tak jauh dari hotel.

Uniknya, karyawati salah satu tempat wisata itu mengaku baru tahu bahwa hotel tersebut dipilih sebagai lokasi pertemuan bersejarah. Selain kawasan Hotel Cappella, penjagaan ketat terjadi di dua tempat lainnya, yakni Hotel St Regis yang menjadi penginapan Jong-un serta Shangri-La (tempat Trump menginap).