25 radar bogor

Indonesia Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

TEGANG: Suasana pemungutan suara pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB di New York, Amerika Serikat, kemarin (8/6). Dalam pemilihan itu, Indonesia mengalahkan saingannya, Maladewa.
TEGANG: Suasana pemungutan suara pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB di New York, Amerika Serikat, kemarin (8/6). Dalam pemilihan itu, Indonesia mengalahkan saingannya, Maladewa.

JAKARTA–RADAR BOGOR,Lewat kanal YouTube PBB tadi malam (8/6), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terlihat begitu emosional. Persisnya ketika hasil voting pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB diumumkan.

Indonesia berhasil meraih 144 suara. Se­dangkan Maladewa, satu-satunya sai­ngan untuk jadi ang­gota tidak tetap DK PBB dari Asia, hanya me­ngum­pulkan 46 suara.

Dengan hasil tersebut, Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Selain Indonesia, ada empat negara lain yang tadi malam ditetapkan sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Yakni, Jerman, Afrika Selatan, Republik Dominika, dan Belgia.

Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB diumumkan oleh Presiden Majelis Umum PBB Miroslav Lacjak. Indonesia pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap DK PBB yakni periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.

Pengamat luar negeri dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Teuku Rezasyah mengungkapkan, kemenangan Indonesia atas Maladewa sudah diprediksi sejak awal.

Sebab, dari sisi kapasitas diplomatik, Indonesia jauh lebih besar dan luas cakupannya ketimbang Maladewa.

Keunggulan Indonesia atas Maladewa itu hasil dukungan banyak sektor. Mulai kinerja pembangunan Indonesia yang dinilai berhasil. Kemudian, keberhasilan pemerintah secara umum, kinerja diplomatik, serta dukungan masyarakat luas Indonesia.

”Ini bukan kemenangan Indonesia saja. Tetapi, keme­nangan negara-negara berkembang dan negara yang demokrasinya baru berkembang lainnya,” katanya tadi malam.

Meski begitu, Rezasyah mengingatkan, Indonesia tidak perlu larut dalam kebahagiaan yang berlebihan. ’’Maladewa tetap harus diuwongkan (diorangkan, red),’’ tuturnya.

Dia berharap jangan sampai kemenangan itu malah tercemar dengan perilaku yang lupa diri. Menurut Rezasyah, ada beberapa misi diplomatik yang akan dibawa Indonesia.

Misalnya, isu kemerdekaan Palestina, warga Rohingya, serta isu-isu nuklir. Menurut Rezasyah, keberhasilan menjadi anggota tidak tetap DK PBB kali ini merupakan kali keempat. Sebelumnya, Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB di era Menlu Adam Malik, Hassan Wirajuda, serta Ali Alatas.(wan/c10/ttg)