25 radar bogor

Hati-hati Jalur Fungsional Satu Arah

DILINTASI PEMUDIK: Kendaraan pribadi mulai melintasi tol Bocimi yang dibuka sejak kemarin (8/6).
DILINTASI PEMUDIK: Kendaraan pribadi mulai melintasi tol Bocimi yang dibuka sejak kemarin (8/6).

BOGOR–RADAR BOGOR,Seluruh ruas jalan tol fungsional di jalur Trans Jawa sudah dapat dilalui para pemudik. Namun, pengendara yang beren­cana melewati ruas tol fungsional harus cermat memperhatikan jadwal buka tutup. Sebab, tol fungsional dioperasikan satu arah sesuai dengan periode arus mudik dan balik. Salah satunya, tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) seksi I Ciawi–Cigombong.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono me­ngatakan, jalan tol fungsional tahun ini kon­­disinya akan lebih baik dari tahun lalu.
“Semua ruas sudah dalam kondisi perkerasan. Baik rigid pavement, aspal, maupun lean concrete,” ujarnya kemarin (8/6).

Setelah Lebaran tepatnya Juli, pihaknya akan meresmikan sejumlah tol yang saat ini fungsional. Yakni, tol Ciawi–Cigombong (bagian dari tol Bocimi), tol Kartosuro-Sragen (bagian dari ruas Solo–Ngawi), tol Brebes Timur–Pemalang (bagian dari ruas Pejagan–Pemalang), tol Gempol–Rembang (bagian dari ruas Gempol–Pasuruan) serta tol Medan-Kuala­namu-Tebing Tinggi seksi I.

Di jalur Bocimi, pemudik yang bersiap melintasi jalur selatan Kabupaten Bogor ini sebaiknya berhati-hati. Sebab, ada titik rawan khususnya saat exit atau keluar Cigombong.

Pantauan Radar Bogor, hari pertama beroperasi jalur Bocimi kemarin (8/6) masih sepi dilewati pemudik. Para pengendara yang ingin menuju Sukabumi diarahkan jauh sejak keluar dari gerbang tol Ciawi. Tol dibuka selama dua pekan secara gratis.

Satu pekan pertama akan difungsikan untuk arus mudik atau Jakarta menuju Sukabumi dan satu pekan setelah Lebaran akan difungsikan jalur balik Sukabumi menuju Jakarta/Bogor.

“Dengan dibukanya tol fungsional ini dapat mengurangi kepadatan volume kendaraan di jalan nasional (non-tol),” ujar Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky di lokasi entry tol Bocimi.

Di sepanjang 15 kilometer tol Bocimi petugas Satlantas Polres Bogor disebar di beberapa titik. Terutama di tiga exit yakni Ciawi, Caringin, dan Cigombong. Meski demikian, yang masih menjadi sorotan adalah pintu keluar di Cigombong.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, ada dua hal berbahaya yang perlu diwaspadai pengendara di tol Bocimi. Tak hanya untuk pengendara, tetapi juga bagi petugas di lapangan.

“Pertama, di lintasan kereta api sebidang tanpa palang, itu sangat bahaya sekali,” ujar saat ditemui Pos Simpang Gadog, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, kemarin.

Jadi, kata kapolda, harus ada pemberitahuan rambu awal beberapa ratus meter sebelum keluar Cigombong. “Biar ada persiapan pengendara,” sambungnya.

Selanjutnya masih di exit Cigombong, setelah melintasi rel, Agung memprediksi akan ada penumpukan kendaraan. Baik yang ke arah Sukabumi atau balik lagi ke Bogor. Menurut dia, perlu penataan terpadu dengan anggota Polres Sukabumi.

Namun, secara keseluruhan, Agung menyampaikan bahwa kondisi jalur saat ini masih relatif aman dan lancar. Jalur utara dan selatan saat ini masih dalam kondisi lancar. Untuk prediksi, Agung menyebut, puncaknya terjadi Sabtu (9/6) dan Minggu (10/6).

Sebanyak 13.000 anggota Polri dari Polda Jawa Barat disiagakan untuk mengamankan Operasi Ketupat Lodaya 2018. Namun demikian, polisi tetap waspada terkait ancaman teror. “Saya me­minta anggota untuk lebih me­ning­­katkan kewaspadaan terkait ancaman teror,” kata Agung.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama mengatakan, kendaraan bus, angkutan umum dan truk (angkutan barang) masih diarahkan ke jalan nasional (non-tol).

Pihaknya telah menyiapkan tiga pintu tol, yakni di pintu tol Ciawi, kilometer 6+300 Cimande/Caringin, dan kilometer 15+300 Cijeruk/Cigombong.

Selain itu, rest area di KM10+700. Sebanyak 250 personel kepolisian juga disiapkan untuk pengamanan jalan tol tersebut khususnya di pintu tol. Selain menyeleksi jenis kendaraan yang masuk, petugas juga membatasi laju kendaraan pemudik dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.

Sementara itu, seluruh ruas jalur di Provinsi Jawa Barat siap melayani jalur mudik Lebaran 2018. Puncak peningkatan volume dan kepadatan arus lalu lintas diprediksi Rabu (12/6) pekan depan atau H-2 Idul Fitri 1459 Hijriah.

“Secara keseluruhan, jalur mudik di Jawa Barat siap melayani mudik. Petunjuk arah, rambu, traffic cone (kerucut), dan barrier (median jalan) sudah terpasang. Hanya ada beberapa tinggal kita lengkapi,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar, Dedi Taufik, ketika ditemui usai meninjau pos pemantau Simpang Gadog, kemarin.

Lantaran masa libur tahun ini lebih panjang, menurut Dedi, diperkirakan mulai hari ini (9/6) sudah ada pergerakan arus mudik. “Kami memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 12–13 Juni (Rabu–Kamis) atau H-2 Lebaran,” jelasnya.(dka/wan/d)