25 radar bogor

H+3 Puncak Bakal Padat

maCET: saat libur akhir pekan dan libur panjang, kemacetan di Jalur Puncak selalu terjadi. sofyansyah raDar Bogor
Macet: saat libur akhir pekan dan libur panjang, kemacetan di Jalur Puncak selalu terjadi. sofyansyah/Radar Bogor

CISARUA–RADAR BOGOR,Jalur Puncak dipre­­diksi mengalami kepa­datan pada H+3 hingga H+7 Idul Fitri. Hal itu disampaikan Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasby Ristama kepada war­tawan, belum lama ini.

Menurutnya, kepadatan di­pre­diksi akan terjadi pada 17 hingga 23 Juni mendatang. Di saat itulah, banyak mas­yarakat yang menyerbu sejum­lah tem­pat wisata di kawasan Puncak. ”Di per­tengahan itu biasanya cukup signifikan naiknya (kepa­datan),” ujarnya.

Ia juga memperkirakan, kema­cetan akan terjadi di Tol Jago­rawi menuju Puncak. Sebab, arus kendaraan dari arah Pun­cak tersendat. Untuk mengurai kema­cetan, Polres Bogor tetap akan mela­kukan sistem satu arah atau oneway.

”Ini sifat­nya si­tuasional. Kalau padat sekali kami akan ber­lakukan,” ucapnya.

Polres juga sudah memetakan beberapa titik rawan kemacetan di jalur Puncak, di antaranya Pasirmun­cang, Pasirangin, Megamendung, Lokakarya, Pasar Cisarua, Sim­pang Taman Safari, dan Warung­kaleng.

Tempat-tempat ini menda­patkan perhatian lebih karena jalurnya yang mengecil saat menuju ke dalam. ”Ini tem­pat-tempat yang kami fokus­kan. Di dalamnya banyak vila pe­nginapan yang digunakan masyarakat,” lanjutnya.

Polres juga mengimbau masy­arakat yang ingin menuju wilayah Cianjur, Cibodas, Ci­loto, Cipanas dan Taman Bunga meng­gunakan jalur alternatif via Jonggol menuju Cariu. Jalur ini sudah disurvei pihak polres dan jalannya sudah bagus.

Jalur ini panjangnya 86 kilo­me­ter dan jarak tempuhnya ku­­rang lebih 2,5 jam. Ia me­nambahkan, jalur ini lebih pendek dibanding melewati Puncak yang memutar. Selain itu, jalur Puncak berisiko terkena kebijakan satu arah yang bisa memakan waktu hingga dua jam.

”Kami sudah survei mana saja yang kurang. Rata-rata kurangnya ada pada rambu, kalau penerangan ada bebera­pa yang kurang tapi yang me­ngurus itu Dinas Perta­manan,” imbuhnya.(dkw/mtr)