25 radar bogor

Pagi Ini Tol BORR Bisa Dilewati

SIMBOLIS: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Dirut PT MSJ Hendro Atmodjo (kiri), dan Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman (kanan) meresmikan Jalan Tol BORR seksi IIB, kemarin (7/6).
SIMBOLIS: Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono (kedua kanan), Dirut PT MSJ Hendro Atmodjo (kiri), dan Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman (kanan) meresmikan Jalan Tol BORR seksi IIB, kemarin (7/6).

BOGOR–RADAR BOGOR,Mimpi masyarakat men­cicipi tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB harus tertunda, kemarin (7/6). Hingga tadi malam, barrier belum disingkirkan di sekitar akses masuk tol.

Salah seorang warga, Syaeful (27) mengaku, sepulang kerja dari Jakarta sudah memba­yangkan bisa terlepas dari macetnya jalur Sholeh Iskandar tetapi belum bisa terwujud. “Tahunya sudah diresmikan sore, tapi ternyata belum dibuka. Terpaksa, kena jalur bawah lagi yang macet,” keluhnya.

Saat dikonfirmasi, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) mengaku memerlukan waktu untuk mensterilkan ruas jalan dari perlengkapan acara peresmian. Kondisi tersebut membuat jalan sepanjang 2,65 kilometer itu baru bisa dilintasi kendaraan, Jumat (8/6) pukul 06.00.

Di samping itu, tarif tol BORR akan mengalami penyesuaian. Tapi selama tahap sosialisasi, biaya melintas di tol BORR seksi IIB akan digratiskan hingga 20 Juni mendatang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basoeki Hadimoeljono yang hadir meresmikan di ruas jalan Tol Kedung Badak–Simpang Yasmin itu menjelaskan, tarif yang ditetapkan tergolong murah, karena tol memiliki bentuk elevated.

“Rp10 ribu itu saya kira sudah paling kecil, ini kan elevated. Makanya sekarang kita rasionalisasikan,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Jumlah kendaraan yang melintas di tol BORR pun setiap harinya bisa mencapai angka 50 ribu unit. Maka, ia meyakini dengan diresmikannya ruas tol BORR IIB akan memecah kemacetan di Jalan Sholis.

Ia menerangkan, pekerjaan tol BORR akan terus bersambung hingga panjangnya mencapai 13 kilometer. Hingga proyek seksi IIB ini panjangnya kini baru mencapai 8,5 kilometer. “Sisanya akan kami teruskan seksi III sampai ke Parung, kemu­dian belok ke kiri ke Cigombong, dan ke utara langsung ke Anta­sari,” beber dia.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT MSJ, Hendro Atmodjo mengatakan, usai terbit surat keputusan (SK) mengenai tarif, tol BORR ke depan mengalami penyesuaian. Hanya saja, tarif tersebut baru akan diberlakukan mulai 20 Juni mendatang.

“Khusus IIB digratiskan. Karena harus disosialisasikan tanpa tarif,” ujarnya.

Seperti diketahui, tarif baru kendaraan golongan 1 menjadi Rp10 ribu dari sebelumnya Rp6 ribu; golongan 2 Rp15 ribu dari sebelumnya Rp9 ribu; golongan 3 menjadi Rp15 ribu dari sebelumnya Rp12 ribu; golongan 4 menjadi Rp20 ribu dari se­belum­nya Rp15 ribu. Sedang­kan kendaraan golongan 5 tarifnya tetap sama, yakni Rp20 ribu.

Tak hanya itu, PT MSJ juga akan memberikan diskon di momen mudik Lebaran. Diskon tersebut berupa potongan harga sebesar 10 persen pada tanggal 13 dan 14 Juni mendatang. Kemudian, pihaknya kembali memberlakukan diskon serupa di tanggal 18 dan 19 Juni.

“Diskon tarif di seluruh ruas Jasa Marga, baik yang ke Jawa dan di dalam kota. Semua diskon 10 persen,” kata Hendro.

Menurut dia, awalnya ruas jalan sepanjang 2,65 kilometer itu akan diresmikan langsung Presiden Joko Widodo. Hanya saja, orang nomor satu di Indonesia itu harus meresmikan Bandara Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah, di waktu yang bersamaan.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Heri Tri Saputra menjelaskan bebe­rapa indikator penentuan tarif jalan tol. Antara lain biaya inves­tasi, perhitungan besar keun­tungan biaya operasi kendaraan (BKBOK), serta kemampuan bayar pengguna. “Kalau sekarang dikenakan Rp10 ribu, sekitar Rp1.250 per kilometernya itu berada di bawah kemampuan bayarnya,” bebernya.

Menurutnya, tarif yang ditentukan harus lebih rendah dari kemampuan bayar peng­guna. Meski begitu, pengendara yang kemampuan bayarnya lebih rendah, dipersilakan untuk menggunakan jalur arteri, tepatnya di jalan Sholis.(fik/nal/d)