25 radar bogor

Warga dan Penggali Kubur Adu Jotos

PROTES: Seorang warga Kampung Kilenjong, memasang spanduk penolakan penggusuran makan yang dianggap keramat.
PROTES: Seorang warga Kampung Kilenjong, memasang spanduk penolakan penggusuran makan yang dianggap keramat.

CIGOMBONG–RADAR BOGOR,Puluhan warga Desa Watesjaya, ter­li­bat adu jotos dengan se­jum­lah penggali kubur, kemarin (6/6). Bentrokan ini terjadi saat sejumlah warga mela­kukan aksi pro­tes menolak penggu­su­ran lahan makam di Kam­pung Ciletuh Hilir (Ki­len­jong) oleh MNC Land.

Mereka tidak terima, ma­kam yang dianggap keramat ini digali oleh petugas untuk dipindahkan.

“ Makam ini sudah ada puluhan tahun. Penjajah saja tak berani bongkar, eh malah pengusaha kita sendiri (MNC Land) yang tidak menghargai ma­kam ini,” ucap Ahmad Yani, salah satu ahli waris lahan makam tersebut kepada Radar Bogor, kemarin.

Yang membuatnya kesal, perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini main bongkar tanpa ada musya­warah dengan ahli waris.

Ia juga meminta MNC Land tidak mengadu domba dirnya dengan warga. ” Aneh kalau makam ini diakui MNC, karena tanah ini ada batas yang ditentukan oleh BPN. Kami minta perusahaan tidak menyerobot lahan adat ini, karena kalau dipaksakan kami siap mempertahankan sampai mati,” ancamnya.

Terpisah, Sekretaris Desa Watesjaya, Wawan, menutur­kan jika warga tetap menolak rencana penggusuran lahan, sampai ada kesepakatan dengan MNC Land.

“Seharusnya mereka (MNC Land,red) tidak me­mak­sa­kan diri untuk me­min­dah­kan makam kera­mat, ka­re­na tanah ter­sebut merupa­kan tanah adat warga Kam­pung Kilen­jong,” imbuh­nya.(dka/c)