BOGOR-RADAR BOGOR,Jelang Lebaran, antrean pencairan dana jaminan hari tua (JHT) di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Bogor kian panjang. Ini pertanda buruk bagi dunia ketenagakerjaan Bogor. Ada apa?
Lepas sahur, Fahmi Azhari (28) terburu-buru memacu kendaraannya. Warga Bojonggede, Kabupaten Bogor, itu tak ingin hilang kesempatan menjadi yang pertama di antrean pencairan JHT di kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jalan Pemuda, Tanahsareal.
Setibanya di kantor BPJS, Fahmi tak lantas lega. Sebab, sudah banyak orang yang bernasib sama dengannya datang lebih awal. Mereka sudah berjejer di luar pagar kantor. Padahal, loket pelayanan baru akan buka pukul 08.00 WIB. Sejatinya ingin mencairkan JHT miliknya di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Depok, namun dia juga kerap kalah datang cepat.
“Makanya dibela-belain ke sini aja. Kalau lebih dekat, memang sebenarnya lebih dekat ke sana. Tapi, di Depok cuma dibatas 90 orang per harinya,” ujarnya saat tengah menunggu di warung seberang kantor BPJS Ketenagakerjaan.
Kendati datang lebih awal, tak lantas Fahmi dan warga lainnya bisa memastikan dapat antrean pertama. Pertarungan nomor antrean justru berlangsung sengit saat satpam membuka pagar kantor pukul 06.00 WIB. Mereka yang berdiri paling depan harus siap menerima desakan dari belakang. Benar saja, ketika pagar mulai memberi celah, satu per satu para pencair JHT berjubelan masuk sambil berlari ke loket pelayanan.
Fahmi merupakan mantan office boy (OB) di MNC Jakarta. Setahun lalu dia keluar dari MNC dan baru berinisiatif mencairkan dana JHT jelang Lebaran tahun ini. “Saya sudah tidak kerja dan ke sini mau mencairkan dana JHT karena butuh uang untuk Lebaran,” sambung Fahmi.
Cerita sama diungkapkan Mariam (31). Ditemui Radar Bogor di warung sekitar kantor BPJS, Mariam mengaku tiba sekitar pukul 05.00 WIB. Baca selengkapnya di Epaper Radar Bogor Hari Ini (fik/all/d)
