25 radar bogor

Sedot Investor ke Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR,Dunia investasi berkembang pesat seiring pemba­­ngunan infra­struktur di Kota Bogor. Keber­­adaan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) pun membuat beragam bisnis bertumbuhan bak jamur di Kota Hujan. Termasuk bisnis properti.

Hal itu diakui Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Korwil 3 wilayah Depok-Bogor Raya. Ketua Apersi Korwil 3, Achmad Yani Hasim, mengatakan bahwa bisnis perumahan atau properti sangat terpengaruh dari pembangunan infrastruktur jalan.

Kehadiran tol BORR seksi IIB sangat berpengaruh terhadap bisnis pengembang perumahan. “Khususnya bagi temen-teman kita yang menggarap di daerah sekitar Dramaga, Leuwiliang, itu sangat terbantu penjualannya. Sangat berpengaruh,’’ kata dia kepada Radar Bogor.

Anggota Apersi, Laksama Bayu Utara, menilai kehadiran tol BORR juga sangat berdampak pada kenaikan nilai properti. Itu musabab tol BORR memberi kemudahan akses bagi warga Bogor yang bekerja di Jakarta.

“Akses yang hingga ke luar kota jadi saling terintegrasi ke mana-mana. Keuntungannya bagi pengembang, yaitu nilai aset yang semakin tinggi,” ujarnya.

Bayu mengakui, kehadiran tol BORR membuat para pengembang mengincar lahan-lahan di kawasan barat Kota Bogor. Itu lantaran ba­nyak pengembang yang sudah mengintip perencanaan daerah.

Di sisi lain, sebagian masyarakat Bogor menilai proyek pe­nger­jaan tol BORR sebagai hal yang dibenci sekaligus dirindukan. Di satu sisi, proses pengerjaannya memperparah kemacetan. Tapi di sisi lain, masyarakat merindukan jalan layang yang digadang-gadang mampu memecah kemacetan Kota Hujan.

Calon wali kota Bogor petahana, Bima Arya, menilai kehadiran tol BORR mampu menjadi solusi atas penyumbatan lalu lintas di bilangan KH Sholeh Iskandar. Bima pun menilai tol BORR bisa menjadi pusat distrik bisnis.

“Karena ini betul-betul ditunggu warga untuk mengurai kemacetan,’’ ungkap Bima Arya di sela acara Bogor Running Race 10K yang dihelat PT Marga Sarana Jabar (MSJ), awal April kemarin.

Di sisi lain, keseluruhan seksi tol BORR sengaja dibangun sebagai pendukung wilayah penyangga ibu kota yang saat ini masih menjadi area poten­sial untuk lokasi hunian dan investasi.

Pembangunan jalan layang ini diyakini mem­beri efek domino positif, yakni mempercepat gerak pere­konomian Kota Bogor.

Direk­tur Utama PT Marga Sa­­rana Jabar Hendro Atmodjo me­ngatakan, berdasarkan riset dan penelitian terkait kondisi kemacetan yang sering terjadi di Jalan KH Sholeh Iskandar, dampak kemacetan di wilayah ini merugikan warga sekitar secara materiil maupun imateriil.

“Akibat kemacetan tersebut, warga mengalami kerugian materi harusnya dapat menghemat biaya hingga Rp50 miliar sampai Rp100 miliar per tahun untuk pengeluaran BBM,’’ katanya.

Sehingga tol BORR seksi IIB sepanjang 2,66 km yang menghubungkan ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin akan dapat menghemat waktu tempuh dan pengeluaran konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pengendara dan warga yang berdomisili di kawasan tersebut.

Tol BORR juga diyakini bakal kembali menggairahkan sektor ekonomi. Hal itu lantaran diperlukannya beragam kebutuhan bahan material dan tenaga kerja khususnya pekerja bangunan yang dibutuhkan pihak kontraktor.(*/ric)