Memasuki Ramadan, biasanya kegiatan santri di sebuah pondok pesantren padat dengan aktivitas keagamaan. Lebih padat dari hari-hari biasa, yang memang mereka jalani dengan berbagai pengajian dan kajian kitab.
Kondisi tersebut tampak berbeda dengan yang dijalani Pondok Pesantren Al-Inayah, yang berlokasi di Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor, pada pekan pertama Ramadan.
Ramadan kali ini, seluruh santri libur. Namun, dua pekan terakhir Ramadan, pondok kembali diramai-kan para santri dan santriwati. Ragam kegiatan diisi untuk mengasah keilmuan selama Ramadan. Puasa Ramadan pun sudah hal menjadi biasa, lantaran mereka terlatih berpuasa di luar Ramadan.
Selain pengajian rutin dan Tarawih berjamaah, ada tradisi turun-temurun yang diwarisi para santri di sini. Yakni, Mukhayyam Alquran. “Ini adalah menghafal dan mempelajari Alquran agar anak terbiasa dan berinteraksi dengan Alquran,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Samsudin.
Sarjana Pendidikan Islam itu menjelaskan, dalam mempelajari Alquran para santri menggunakan metode tasmi, murojaah, dan tahfidzul serta tahsin. Pengembangan akhlak diwajibkan di sini. Sehingga para santri dapat lebih memaknai bulan Ramadan. “Semua menginap di sini dua hari satu malam,” katanya.
Selain Mukhayyam Alquran, hajatan besar lain para santri adalah Ramadan Festival. Di sini, semua santri beradu ketangkasan dan kemampuan di bidang ekstrakurikuler. Seluruhnya diurus panitia OSIS.
Bagi yang gemar melantunkan Alquran maka ikut tadarus. “Selama dua pekan terakhir Ramadan ini, padat kegiatan di Ponpes Al Inayah. Ada lomba Asmaul Husna, azan, sampai nonton bareng (nobar) film sejarah Islam hingga acara buka puasa bersama,” kata Samsudin. (don/c)