25 radar bogor

Nelangsa Hidup Di dekat Istana

ilustrasi Istana Bogor

 

 Istana Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR,Sejak berdiri 536 tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Bogor terlihat cepat. Tapi sayangnya tak merata. Ribuan warga hidup jelata bisa kita temui di pusat kota. Tepatnya di samping Istana, dan bertetangga dengan rumah dinas wali kota.

Matahari sedang terik-teriknya ketika Angga (10) Ridwan (11) dan tiga rekannya seru-seruan bermain air di bibir Sungai Kalibaru, awal pekan lalu.

Dibantu alat pelampung, mereka arungi sungai melewati berjejeran rumah bercat warna-warni. Riang tawa mereka terdengar sampai ke Jalan Raya Katulampa.

Angga cs merupakan segilintir dari sekian banyak pengunjung wisata ngalun di Katulampa.

Ya, sejak wisata murah meriah itu ada, kehidupan masyarakat Katulampa semakin berkembang baik. Ekonomi warga deras berputar.

UMKM tumbuh, diikuti ketersediaan lapangan kerja untuk para warganya.

“Perubahan ini merupakan kerja keras bersama masyarakat. Berbulan-bulan, siang-malam kita berproses sambil belajar. Akhirnya muncul ide Kampung Warna-Warni,” ujar Ketua RW 009, Kalurahan Katulampa, Sugandi.

Kampung Warna-Warni Katulampa berada di Kecamatan Bogor Timur. Kampung itu terletak di sepanjang bantaran Sungai Kalibaru, anak sungai pecahan Sungai Ciliwung.

Jaraknya hanya sekitar 5,3 kilometer dari Istana Bogor di pusat kota. Butuh 30 menit atau satu jam jika menggunakan kendaraan roda empat. Meski jauh dari pusat kota, kehidupan warga Katulampa masih jauh lebih baik dibandingkan dengan warga yang berada di pusat kota.

Berdasarkan penelitian kelayakan hidup yang dilakukan Litbang Radar Bogor (Radar Bogor Institut) pada 29 Mei hingga 1 Juni.. Baca selengkapnya dii Epaper Radar Bogor hari ini(fik/ran/tim/d)