25 radar bogor

Bangun Peradaban Islam lewat Media

LATIHAN: Santri Pesantren Media sedang belajar membuat videografi.
LATIHAN: Santri Pesantren Media sedang belajar membuat videografi.

Jika umumnya nama-nama pesan­tren di Indonesia banyak yang meng­ambil nama berbahasa Arab atau dengan nama daerah, tapi tidak dengan pesantren yang satu ini. Namanya tergolong unik. Namun penuh makna dan sangat menarik.

Ya, Pesantren Media. Itulah nama yang disematkan untuk pesantren yang didirikan sejak Juni 2015 itu. Ustaz Oleh Solihin, salah satu perintis yang sekarang memimpin Pesantren Media mengatakan, pesantren tersebut didirikan berangkat dari semangat untuk memberikan karya kepada umat.

“Tahun 2010-an, saya bersama teman-teman yakni Ust. Abdullah Umar, Ust. Iwan Januar, duduk dan berpikir bersama, apa yang bisa kita berikan untuk umat dan agama ini. Sementara di antara kami bertiga punya keahlian masing-masing.

Saya suka menulis, Ust. Iwan juga suka menulis, Ust. Umar jago dalam dunia penyiaran. Akhirnya, kami padukan gagasan-gagasan itu dalam satu wadah yang kami namai Pesantren Media,” beber Oleh Solihin kepada Radar Bogor usai mengajar ngaji di waktu ashar.

Ia menjelaskan, saat pertama kali didirikan, murid Pesantren Media baru berjumlah lima orang. Namun seiring berjalannya waktu, jumlah murid kian bertambah.
“Tentunya ada banyak sekali pasang surut perjuangan.

Tapi, semua bisa dilalui dengan baik. Saat ini jumlah santri yang mengaji di kami sudah 25 orang. Dewan gurunya ada 12 orang. Semua loyalitas memberikan yang terbaik untuk Pesantren Media,” tambahnya.

Oleh Solihin, pendiri yang juga dikenal sebagai salah satu penulis kawakan buku-buku khas remaja itu memaparkan, nama Pesantren Media memiliki nawacita visi dan misi yang sangat dalam untuk keadaban (tsaqoofah) umat Islam.

“Visi kami, ingin menyongsong masa depan peradaban Islam terdepan melalui media. Sementara misi kami, mencetak dai di bidang media dan tenaga kreatif yang handal untuk mendukung dakwah melalui media,” jelasnya.

Oleh mengakui, menggapai visi misi bukan hal mudah. Ia yakin perjuangan membutuhkan proses panjang. Bukan tidak mungkin, dari pesantren di Jalan Lurah Wira RT 05/04 Desa Pamagarsari itu akan muncul bibit-bibit unggul generasi pendakwah.(cr3/c)