25 radar bogor

Ponpes Nur Azkia Cinta Tanah Air dan Para Ulama, Bekali Ilmu Seimbang, Latih Santri Jadi Dai

BELAJAR WIRAUSAHA: Dua santriwati menjaga koperasi yang menjadi perekonomian pesantren untuk operasional.
BELAJAR WIRAUSAHA: Dua santriwati menjaga koperasi yang menjadi perekonomian pesantren untuk operasional.

Pondok Pesantren Nur Azkia sangat menyeimbangkan antara ilmu agama, pengetahuan umum, kewirausahaan, serta dibekali dengan ilmu kenegaraan.

Tahun ini pihaknya berencana mendirikan SMK dengan kepercayaan dari masyarakat. Terpenting pesantren ini menciptakan santri yang siap pakai. “Yang berarti, santri dilatih jadi imam dan jadi pemimpin.

Mereka juga diajarkan untuk menjadi pendakwah (dai) agar berani tampil di depan umum. Lalu ketika mereka lulus, mereka sudah siap pakai untuk masyarakat,” beber Sholeh.

Santri pun dibekali dengan ilmu kenegaraan agar mereka senantiasa mencintai NKRI. Selain juga mencintai para ulama, akhlak mereka pun beradab.

Pesantren ini pun memiliki koperasi yang juga dikelola santri perempuan. Tujuannya, untuk mengajarkan santri berwirausaha dan berdagang. Agar santri tidak perlu membeli kebutuhan sekolah dan pesantren di luar. “Belajar mengelola usaha sejak kecil,” ungkap Sholeh.

Pesantren ini juga mendidik santri menjadi anak saleh yang selalu salat berjamaah lima waktu di masjid dan gemar puasa sunah, mendidik santri mengamalkan birrul walidain, juga fasih membaca Alquran, mendidik santri paham kitab kuning, serta mendidik santri agar mandiri dan berakhlak.

Pihaknya juga memberikan keringanan untuk anak yatim dan kamu duafa, bahkan gratis. Asalkan, mereka mau bersungguh-sungguh belajar di sini.

Adapun prestasi yang sudah diraih santri di ponpes ini, antara lain ada yang menjuarai tahfidz mewakili tingkat desa untuk tampil di kecamatan. “Yang terpenting mereka punya adab dan kemampuan ilmu yang siap pakai di masyarakat,” tuturnya.

Tenaga pendidik di sini sangat profesional. Berlatar belakang pendidikan D3, S1, S2 dari universitas terkemuka baik negeri maupun swasta. “Serta lulusan pesantren yang menguasai kitab-kitab berpaham ahlussunnah wal jamaah,” tandasnya.(cr4/c)