25 radar bogor

Bentuk Tim, Kaji Akses BCC ke Tol BORR

PROTES: Warga perumahan Bukit Cimanggu City melakukan aksi damai di depan pintu masuk Tol BORR seksi IIB, kemarin (27/5).
BERPOLEMIK: Warga perumahan Bukit Cimanggu City mengusulkan pembangunan traffic light agar bisa mengakses tol BORR langsung dari pintu gerbang BCC.

BOGOR–RADAR BOGOR,Tak kunjung menemukan titik temu, warga Perumahan Bukit Cimanggu City (BCC) menggelar mediasi dengan sejumlah stakeholder, Kamis (31/5).

Hasilnya, Pemkot Bogor merekomendasikan untuk membuatkan tim kecil demi mengkaji pemberlakuan rekayasa lalu di BCC, agar bisa mengakses ramp on tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB.

Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman yang memimpin jalannya audiensi, mencatat beberapa poin dari pembahasan antara warga BCC, pengembang perumahan BCC (PT Perdana Gapura Prima), Dinas Perhubungan Kota Bogor, Satlantas Polresta Bogor Kota, serta PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pemilik proyek.

Pertama, pengembang perumahan diminta untuk merevisi atau membuat rekayasa bukaan jalan masuk BCC menuju ramp on tol BORR seksi IIB.

“Mempercepat revisi site plan BCC, khususnya terkait pintu masuk tersebut. Membuat tim kecil yang bertugas cepat mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya.

Ia juga meminta PT Perdana Gapura Prima mempererat koordinasi dengan dinas-dinas terkait dan kewilayahan. “Semunya harus kompak solid,” kata Usmar.

Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, permintaan warga untuk bisa memasang traffic light sebagai akses ke tol belum tentu bisa terlaksana. Menurut­nya, masih ada beberapa opsi selain pemasangan traffic light.

“Plt Wali Kota meminta PT Perdana Gapura Prima menyiapkan akses pintu yang selain pintu saat ini. Sehingga pas keluar perumahan ada jarak untuk masuk ke ramp on tol,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Operasional PT Gapura Prima, Rudi Kurniawan mengatakan, selaku pengembang, pihaknya siap berkoordinasi dengan stakeholder untuk menampung aspirasi masyarakat BCC.

“Kami akan koordinasi dengan semua pihak. Mungkin bisa dibantu di rekayasa lalu lintas sehingga semua aman. Khususnya pengeberang jalan,” ujar Kurniawan.

Jubir warga perumahan BCC, Ahmad Daryoko, menya­yangkan jika tol BORR seksi IIB tetap diresmikan, tetapi belum ada jalan keluar dari permintaan warga. Karena, menurutnya, dengan kondisi sekarang, bukan hanya tidak bisa langsung mengakses tol, melainkan juga membahayakan pejalan kaki yang menyeberang. “Apa maunya mereka ini korban dari BCC pada berjatuhan? Kok Minggu 3 Juni besok mau di resmikan?” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ), Hendro Atmodjo menjelaskan, aspirasi warga BCC ini bukan penyebab tol BORR seksi IIB tak kunjung diresmikan. Tapi, pihaknya tengah menunggu surat keputusan (SK) tentang pemberlakuan tarif.

“Jadi, ini mundur karena SK tarifnya masih dibahas, bukan karena ini. Usulan harganya masih sama kayak kemarin (Rp10 ribu),” jelasnya.(fik/c)