25 radar bogor

Sebelum Gantung Diri, Siswi SMP di Blitar Sempat Tinggalkan Pesan. Ini Isinya! 

Pesan yang ditinggalkan siswi SMP di Blitar sebelum bunuh diri.
Pesan yang ditinggalkan siswi SMP di Blitar sebelum bunuh diri.

BLITAR-RADAR BOGOR, Pelajar SMP Kota Blitar, EP (16) yang nekat gantung diri di tempat kosnya, Selasa (29/05/2018), rupanya sudah menyiapkan rencana nekatnya tersebut.

Ini terbukti korban sempat menulis beberapa pesan untuk orang yang dipanggil korban dengan sebutan Malek (pengasuh korban sejak kecil), juga kepada orang tua korban.

EP menulis pesan kepada pengasuhnya dengan spidol warna biru, yang isinya untuk melakukan apa yang diperintahkan korban setelah gantung diri.

Aturan Zonasi Makan Korban! Diduga Stres tak Masuk Sekolah Favorit, Siswi SMP Bunuh Diri

Dalam pesan tersebut, korban menuliskan “Malek (sebutan untuk pengasuhnya), Jangan Teriak, Panggil Orang Di Sekitar, Hubungi Mardi Waluyo (0342-xxxxxx), Bawa Tas Ini. Kartu BPJS Ada Didalam Amplop. Jangan Ada Ambil Gambar Disini !”.

Selain itu EP juga menulis pesan seperti, “Tempatku di Paramita, Belikan Peti Warna Putih, Lalu Segera Dikremasi Secepatnya, Jangan Beri Tahu Teman-temanku SD ataupun SMP”.

Sedangkan untuk mamanya, korban berpesan, “Mama Tolong Tutup Praktek Di Rmah Sampai Habis Lebaran, Jangan Pasang Bendera Putih Di Rumah, Jangan Tunjukan Ke Orang Banyak Bahwa Aku Telah Menyerah”.

EP juga menulis pesan kepada pemilik tempat dia selama ini kos, kalau dia minta maaf jika tempatnya digunakan untuk mengakhiri hidupnya. Yang isinya “Maaf  Untuk Keluarga Pak Joni Karena Tempat Mereka Untuk Ini, Tapi Bila Dibolehkan Doa/Acara Lainnya Dilakukan Di Kos Sampai Musim Anak-anak Masuk Sekolah”. Itulah beberapa pesan yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri.

Sementara Kasatreskrim Polresta Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara, dan setelah meminta penjelasan dari pihak keluarga dan beberapa saksi, bahwa tulisan tersebut identik dengan tulisan tangan korban.

“Setelah kami cocokkan dengan tulisan di buku catatan pelajaran milik korban. Kami meyakini bahwa, tulisan tangan di surat wasiat itu memang identik dengan tulisan korban. Hal ini juga diyakini orang tuanya”, kata Heri Sugiono, Selasa (29/05/2018) seperti dilansir beritablitar.com.

Heri menandaskan, hasil visum luar tim medis, korban meninggal akibat gantung diri. Tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuhnya.

“Kematian korban murni bunuh diri. Sedangkan keluarganya menolak diautopsi, dan sudah membuat surat pernyataan,” tandasnya. (Fajar AT/ysp)