25 radar bogor

Melihat PKM Mahasiswa Kedokteran Hewan IPB

INOVASI: Mahasiswa FKH IPB menciptakan game kesehatan menyerupai permainan ludo.
INOVASI: Mahasiswa FKH IPB menciptakan game kesehatan menyerupai permainan ludo.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) mempunyai cara unik dalam mengampanyekan hidup sehat kepada masyarakat. Yakni, melalui permainan ludo “raksasa”. Permainan ini berisi konten higiene personal yang meliputi kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman, serta menghindari penyakit.

Laporan: Tria Ayu Lestari

Ide menggunakan game ludo datang dari lima mahasiswa FKH IPB, yaitu Aldilah Yafitz, Rahma Yelvi Anaf, Panji Khoirul Anam, Elsi Rahmadhani, dan Fathan Abdul Aziz. Gagasan itu berawal dari adanya wabah difteri yang terjadi hingga ke daerah Bogor dan sekitarnya.

Permainan ini mereka beri nama E-Halo (Edukasi Higiene Personal Ludo). Pada setiap sudut di papan permainan mewakili tema tertentu. Bagi yang belum tahu, permainan ludo memiliki beberapa kemiripan dengan permainan ular tangga. Ludo dimainkan menggunakan papan dan dapat dimainkan dua orang atau lebih, dengan cara melemparkan dadu terlebih dahulu.

“Jadi, E-Halo merupakan terobosan dalam pembelajaran higiene personal pada anak yang interaktif dan dapat dipraktikkan langsung melalui permainan yang menarik,” tutur Ketua Tim PKM M, Aldilah Yafitz.

Dia dan tim sengaja mengembangkan E-Halo sebagai media pembelajaran interaktif higiene personal pada anak dengan pendekatan one health. Hal tersebut dapat dikarenakan kurangnya praktik higiene personal dari masyarakat. Dia menuturkan, setiap kotak pada ludo memiliki pertanyaan dan funfact yang diberi logo tertentu.

Pemain harus bisa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kartu untuk tetap berada di kotak yang ditempati. Apabila salah menjawab pertanyaan maka harus mundur ke kotak sebelumnya.

Jika berhenti di kotak funfact yang berisi fakta terkait keempat bidang higiene personal, pemain harus menyebutkan fakta tersebut dengan lantang supaya dapat didengar oleh pemain lainnya.

“Kartu pertanyaan dan funfact sudah kami sediakan. Setiap kotak pada ludo ini diberi logo yang akan menentukan pertanyaan dan funfact,” ucapnya.
Adapun, contoh funfact yang disediakan itu bertuliskan

“Tahukah kamu bahwa makanan sayuran dan buah-buahan yang akan kamu makan harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan untuk menghindari penyakit diare”.

“Melalui permainan E-Halo ini, kami ingin menyampaikan pentingnya higiene personal agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.

Dia menilai, guru merupakan sasaran yang tepat dalam penerapan permainan E-Halo.

Hal tersebut dikarenakan pentingnya peran guru dalam membentuk kepribadian murid. Guru akan terus meng­ajarkan permainan ini kepada muridnya secara turun-menurun nantinya. Beberapa pertimbangan tersebut menjadikan tim ini lebih memilih guru sebagai sasa­ran utama dalam penerapan E-Halo kepada anak murid.

Sejauh ini, penerapan E-Halo sudah dilakukan di Madra­sah Ibtidaiyah PUI Cibanteng, Bogor.

Sekadar diketahui, E-Halo ini, sambung dia, merupakan program kreativitas mahasiswa (PKM) di bawah bimbingan dosen pendamping Andriyanto.

“Harapannya, permainan ini mendapatkan hasil dan respons positif dari pemerintah dan terus berlanjut. Kami memberikan beberapa set permainan E-Halo kepada MI PUI Cibanteng, agar dapat dimainkan terus-menerus tanpa adanya bimbingan dari tim,” tukasnya.(cr4/c)