25 radar bogor

YPP Darul Fallah, Rutin Kirimkan Duta Perdamaian ke Luar Negeri

TERPILIH: Santri Darul Fallah (tengah berdiri) bersama rekan-rekannya saat menjadi duta perdamaian di luar negeri.

TERPILIH: Santri Darul Fallah (tengah berdiri) bersama rekan-rekannya saat menjadi duta perdamaian di luar negeri.Mencetak para santri yang memiliki akhlak mulia dan keterpaduan kewirausahaan di sektor pertanian, menjadi unggulan yang terlihat di Yayasan Pesantren Pertanian Darul Fallah, Ciampea. Seperti apakah kisah selanjutnya?

Laporan : Jaenal Abidin

Yayasan Pesantren Pertanian Darul Fallah didirikan pada 9 April 1960 dengan nomor 12. Yayasan Pesantren Pertanian (YPP) Darul Fallah terdaftar dalam buku regristrasi di Kepaniteraan Penga­dilan Negeri Bogor pada 16 Maret 1969 di bawah No. 25/1969 AN. Luas area lahannya mencapai 26,6 Ha.

Pengurus Yayasan dan Pimpinan Pesantren beralamatkan di Jalan Raya Bogor-Ciampea Km 12 Bogor 16620. Pendidikan formal pesantren dimulai pada 1963 dan dipimpin M. Saleh Widodo (alm, meninggal 1991). Saat ini Ketua Yayasan Pesantren adalah KH Abdul Hanan Abbas, Lc. Sedangkan untuk Ketua Badan Pengawas saat ini adalah H. Hardi M Arifin.

Darul Fallah secara harfiah dapat diartikan sebagai “rumah petani” atau ”kampung pertanian”. Pesantren Pertanian Darul Fallah merupakan lembaga Islam yang diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat agar dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pertanian dan kewirausahaan.

“Keunggulan di pesantren ini selain sektor pertanian, kami pun punya program pertukaran santri ke luar negeri. Salah satunya ke Eropa dan Asia dan setiap tahun selalu mengirimkan duta perdamaian,”ujar Bidang Kesiswaan YPP Darul Fallah Muslih Ardiansyah, kemarin.

Ia juga mengaku, untuk tahun ini ada dua santri yang akan dikirimkan ke luar negeri dan sedang melakukan serangkaian seleksi dengan siswa lainnya. Tentu, menjadi sebuah kebanggaan dapat berperan serta buat Indonesia.

“Selain itu, para santri pun diwajibkan magang agribisnis, di mana mereka harus terjun langsung dan memilih komoditinya, sehingga ketika lulus bisa dituangkan ke usaha,” ucapnya.
Visi pesantren ini juga mewujudkan Darul Fallah sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pengembangan masyarakat dengan memiliki keunggulan tersendiri dan menghasilkan SDM yang kreatif, inovatif, dan mandiri.

“Peningkatan pendidikan pertanian di Darul Fallah tidak hanya yang bersifat budidaya (on farm) , tetapi juga diarahkan pada pengolahan hasil pertanian dan pemasarannya yang mempunyai nilai tambah tinggi,” bebernya.

Salah satu santri yang mengikuti seleksi pertukaran siswa, Muhammad Ade Farhan mengaku bangga bisa mengikuti seleksi dan dirinya optimis bisa lolos mewakili pesantren dan Indonesia.

“Seleksi tahap kedua, banyak input dari seleksi 100 orang dan belum diumumkan, tapi harapannya bisa lolos, impian tercapai dan bisa membawa ilmu dari luar dan dikembangkan di sini, keluarga, teman, saudara, baru masyarakat,” tutupnya.(*/c)