Pesantren Hidayatullah tidak hanya konsen membina tahfiz Quran kepada ratusan santrinya. Pengembangan bahasa Arab, Inggris, dan Jepang juga sedang diperjuangkan pesantren yang lokasinya tak jauh dari Markas Kopassus Kemang itu.
Ustaz Khoirus Sholeh menjabarkan, pesantren yang baru tiga tahun berdiri itu telah melewati beberapa fase pengembangan bahasa sejak tahun pertama dirintis.
”Di tahun pertama karena masih baru, jadi kita belum terlalu konsen ke arah bahasa. Masih fokus pembangunan dan perintisan. Nah, di tahun kedua baru kita mulai dengan pengembangan bahasa Arab,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Sholeh melanjutkan, saat masuk tahun ketiga di tahun ini, pengembangan bahasa Inggris dan Jepang mulai dilakukan di Pesantren Hidayatullah. Metode yang digunakan adalah dengan pemberian kosakata atau mufrodat 10 kata setiap hari.
Penguatan lain adalah dengan pengembangan percakapan harian atau muhadatsah dan juga pidato atau muhadhoroh.
”Kami bagi minggu-minggu bahasa. Ada minggu bahasa Arab dan Inggris. Mereka harus berbicara dengan dua bahasa itu setiap waktunya. Ke depannya akan kami tingkatkan dengan bahasa Jepang,” sambungnya.
Meski demikian, selain pembangunan keilmuan, ia mengungkapkan pekerjaan rumah pembangunan fisik Pesantren Hidayatullah sangat membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Ia mengajak kepada masyarakat yang punya kemampuan agar mau mendonasikan hartanya untuk membantu pembangunan Pesantren Hidayatullah.
”Yang mau berdonasi kepada kami, silakan. Kami buka dua pos rekening BNI 0436880400 dan BNI Syariah 2030030003 atas nama Yayasan Umar bin Khatab. Insya Allah, amal jariah donatur akan kami gunakan untuk pengembangan pesantren kami,” tutupnya.(cr3/c)