GUNUNGPUTRI–RADAR BOGOR,Terusir dari Stadion Gelora Bung Karno, Persija hijrah ke Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor. Namun, ada catatan hitam kala Persija menyewa Stadion Pakansari.
Dalam tiga tahun terakhir, tercatat terjadi tiga kali bentrokan besar antara suporter Persija (The Jak) dengan warga dan beberapa pendukung Persib Bandung.
Kewaspadaan ini menjadi pekerjaan rumah aparat kepolisian. Rencananya, sore ini (25/5) Persija akan menggunakan Stadion Pakansari untuk meladeni Persipura di pekan ke-10 Go-Jek Liga 1.
Data yang dihimpun Radar Bogor, kerusuhan pertama terjadi pada Jumat, 14 Oktober 2016. Kala itu, Jakmania terlibat bentrok dengan warga saat Persija melawan PS TNI (kini PSTira).
Bentrokan kedua terjadi pada Kamis, 8 Juni 2017. Jakmania kembali terlibat bentrok dengan warga dan sejumlah suporter lainnya. Bahkan, bentrokan meluas hingga perbatasan Bogor-Depok dan Bogor-Bekasi.
Terbaru, bentrokan terjadi pada Sabtu, 17 Februari 2018. The Jak bentrok dengan suporter Persib Bandung dan warga di Jalan Raya Transyogi, Kecamatan Cileungsi. Bentrokan juga dikhawatirkan terjadi pada laga sore ini.
Sejumlah warga meminta aparat kepolisian memperketat wilayah-wilayah rawan.
”Kerusuhan biasanya di daerah perbatasan dan jalur perlintasan. Di Cileungsi sudah sering terjadi bentrok. Sudah bentrok baru diamankan. Kami minta agar ada petugas yang berjaga,” ujar Yandi Mulyana (34) warga Desa Cileungsi Kidul kepada Radar Bogor, kemarin (24/5).
Sementara, Kapolsek Cileungsi Kompol Asep Fajar menyebutkan, jika pihaknya akan menurunkan sejumlah personel di titik-titik rawan. Di antaranya perbatasan Bogor-Bekasi dan underpass Cileungsi.
Selain itu, Kapolsek Gunungputri Kompol Yudi Kusyadi juga akan memperketak beberapa titik rawan.
“Pertama di gate Tol Gunungputri, Jalan Cagak Gunungputri, Jalan Raya Tlajungudik, Cikeas Udik, dan Naggrak,” ucapnya. Untuk pengamanan, pihaknya menerjunkan 32 personel.(all/c)
