25 radar bogor

Serukan Perang Lawan Teroris

IST SILATURAHMI : Kapolsek Sukamakmur Iptu Hendra Kurnia saat bersosialisasi dengan masyarakat.

SUKAMAKMUR–RADAR BOGOR,Polsek Sukamakmur adakan giat tarawih keliling (tarling) di Masjid Jami Annur, Kampung Cisurian, Desa Sukamakmur, kemarin (24/5).

Dalam sambutannya, Ka­pol­­sek Sukamakmur Iptu Hendra Kurnia menga­jak warga pe­rang melawan te­roris. Pe­rang yang dimak­sud adalah dengan meyakini bah­wa idio­logi Pan­casila tak bo­leh ditawar la­gi. Sebab, buah gagasan para pen­diri bang­sa tersebut telah terbukti mem­persatukan ane­ka ra­gam suku, budaya, dan aga­ma hing­ga da­pat berdam­pingan secara rukun.

”Bukan saja negarawan yang menggagas (Pancasila, red) pa­ra ulama kita juga lebih dulu melaku­kan tirakat dan ritual puasa untuk menetapkan idio­logi bangsa ini. Dan ter­bukti, hinga saat ini kita bisa hidup rukun mesti berbeda suku dan agama,” tegasnya.

Dalam acara itu, kapolsek me­nerangkan jika paham in­­t­o­­leran, seperti JAT, JAI mau­­pun ISIS yang kini te­ngah ”didagang­kan” kepa­da para pe­lajar dan pemuda tidak akan berpe­ngaruh ke­tika para generasi bangsa sadar akan sejarah dan fal­sa­fah Ke­bi­ne­kaan. Terlebih la­gi, para pe­nganut radi­kalisme itu di­pas­tikan ber­ben­turan dengan tembok besar bernama budaya.

”Kebanyakan warga kita adalah muslim yang toleran. Karenanya, budaya santun, ramah serta tak memandang rendah suku lain akan tetap kokoh dan tidak akan bisa ditembus,” pungkasnya.

Lebih lanjut ia menerang­kan,  deradikalisasi ada­lah sebuah strategi kepolisian berupa serangkaian tinda­kan untuk melemahkan paham radikal yang ditularkan
oleh organisasi radikal mau­pun  sejenisnya.

”Jika awalnya pelajar telah terpengaruh ISIS hingga me­ru­bah sikap serta cara pan­­­dang­nya, dengan dera­di­­ka­li­sasi, si­fat keras itu bisa men­­j­adi lu­nak dan toleran,” tuturnya.

Dengan kata lain, sambung dia, upaya untuk melawan te­rorisme dengan meng­gu­na­­kan pendekatan yang lem­but di­pandang lebih efektif. Lan­ta­ran, cara ‘Barbar’ atau kasar justru mereduksi dan meng­habisi seluruh poten­si  yang mengarah pada tindakan ”terorisme”.(*/pem)