25 radar bogor

Membumikan Khat dan Kaligrafi

LATIH: Pembinaan lukisan kaligrafi kepada santri-santri yang ahli di bidang kaligrafi.

Selain jamur tiram, yang tidak kalah menarik dari Ponpes As-Salam Riyadhul Jannah adalah pengembangan seni tulisan Arab atau kaligrafi.

Ahmad Aziz Jaelani (47) yang juga menjadi pengasuh harian, ternyata juga seorang kaligrafer. “Santri di sini yang tertarik dengan kaligrafi, kami fasilitasi dengan pembinaan kaligrafi,” ung­kap pria yang tertarik kaligrafi sejak 1986 itu.

Syiar Islam, kata Jaelani, tidak akan lepas dari tulisan dan seni yang bersifat arabis. Seni kaligrafi, menurut pria yang sudah lima tahun berkhidmat di As-Salam itu, akan menjadi wadah dan daya tarik bagi yang memandang dan menikmati keindahan estetika khazanah Islam.

Ia juga meyakini, keberadaan kaligrafi sangat beriring padu dengan perkembangan dakwah Islam. Unsur etika yang baik dalam tulisan, jika dipadu dengan estetika yang indah dalam pengemasan, kata dia, akan menciptakan daya tawar keindahan batiniah dalam sebuah lukisan kaligrafi.

“Bahkan, banyak pengakuan dari saudara kita nonmuslim yang tertarik dengan lukisan-lukisan kaligrafi. Sekalipun mereka tidak memahami baca tulis Arab. Itulah magisnya kaligrafi,” sambungnya.

Jaelani berharap, para santri di As-Salam tidak hanya jago membaca Alquran atau kitab-kitab turats. “Kami akan terus kembangkan kaligrafi di sini. Di samping fokus banyak pembangunan fisik, pembangunan jiwa dan seni pun harus diperhatikan,” pungkasnya.(cr3)