25 radar bogor

Toko Modern Jangan Dibangun Dekat Pasar Tradisional

DIALOG: Kang Uu mendengarkan aspirasi pedagang tradisional di Pasar Galuh Kawali, Ciamis.

CIAMIS-RADAR BOGOR,Pasar Galuh Kawali, Ciamis, mengeluhkan soal kondisi pasar tradisional yang makin ditinggalkan pembeli. Apalagi dengan munculnya pertokoan modern sejak 2008, menggerus pendapatan pedagang di pasar tersebut.

Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Galuh Kawali, Abdul Khobir Farizal menyatakan, hal itu juga disampaikan pada calon wakil gubernur Jawa Barat Nomor Urut 1 Uu Ruzhanul Ulum saat berkunjung ke pasar itu.

Menurut dia , pendapatan pedagang di Pasar Kawali mengalami penurunan bertahap setelah pasar dan pertokoan modern dibangun secara berkala pada 2008 lalu.

”Sekarang pendapatan kami paling cuma seperempatnya dibanding sebelum ada pasar dan toko modern. Sekarang saja, pas puasa, pasar masih sepi pembeli. Pembeli sudah beralih ke pasar-pasar modern. Di sini banyak toko modern yang jaraknya dekat dengan pasar,” kata Farizal.

Mendengar hal itu, Kang Uu menyatakan, pertokoan modern tak boleh dibangun di areal dekat pasar tradisional. Pemerintah mematok radius minimum jarak antara pasar tradisional dan modern ini sekitar 2,5 km. Produk-produk yang dijual di pasar modern tersebut juga 30% di antaranya merupakan produk lokal.

”Dengan jarak sejauh itu, orang yang mau belanja ke pasar tradisional tidak akan tergiur pergi ke pasar modern. Ini sudah kami lakukan di Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga ada solusi yang sama-sama menguntungkan untuk pedagang pasar tradisional dan pengusaha pasar modern,” kata bupati Tasikmalaya dua periode ini.

Menurut Kang Uu, pasar tradisional punya peranan penting dalam roda perekonomian. Pasar tradisional ini juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Karena itu, pasar tradisional harus dilindungi. Pemerintah berkewajiban memberikan proteksi terhadap pedagang pasar yang notabene merupakan pengusaha kecil dan menengah.

”Perlindungan diberikan agar keberadaan mereka tak tergerus kehadiran pasar dan pertokoan modern,” kata Kang Uu usai blusukan ke Pasar Kawali, Pasar Rajadesa, dan Pasar Rancah.

Kang Uu menjelaskan, kunjungannya ke pasar-pasar adalah untuk mengetahui keinginan dan harapan masyarakat pasar terhadap pemimpin Jawa Barat masa mendatang.

”Agar saya tidak salah dalam membuat keputusan terkait perekonomian di Jawa Barat,” kata Kang Uu.(*)