25 radar bogor

Studi Kelayakan LRT Jalur Darat Rampung

FOTO : FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS MULAI DIUJI COBA: Kondisi dua gerbong kereta LRT masih terbungkus plastik saat terparkir di jalur Section 5A, Kelapa Gading. Setelah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, dua gerbong kereta LRT buatan perusahaan Hyundai Roterm tersebut diangkat ke jalur Velodrome-Kelapa Gading untuk dilakukan penyambungan serta instalasi sambil menunggu selesainya pembangunan Depo LRT Koridor I.

JAKARTA–RADAR BOGOR,PT Adhi Karya (Persero) Tbk memperkirakan studi kelayakan rencana pembangunan sebagian jalur darat kereta ringan Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tahap kedua diperkirakan selesai pada awal tahun depan.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Budi Harto mengatakan bahwa studi kelayakan tersebut nantinya dilakukan berbarengan dengan kajian keseluruhan proyek, termasuk dengan rute yang melayang (elevated).

Dalam desain teknik dasar terkini yang dilakukan pihaknya, setidaknya 75-80 persen jalur kereta ringan LRT rute Cibubur-Bogor sepanjang 25 kilometer (km) akan dibangun di darat. Sebelumnya, emiten konstruksi berkode saham ADHI itu mengestimasi paling maksimal sekitar 70 persen jalur LRT akan dibangun di darat atau sekitar 18,75-20 km.

Perseroan memperkirakan sebagian jalur yang dibangun di darat ini akan menghemat 30 persen dari total biaya keseluruhan.

”Jadi, nanti tidak hanya yang Cibubur-Bogor, tetapi juga dua rute lainnya. Kami targetkan awal 2019 sudah selesai FS-nya (feasibility study),” kata Budi, pekan lalu.

Pembangunan LRT Jabodebek tahap II sepanjang 38,50 km terdiri atas tiga rute, yakni Dukuh Atas-Palmerah-Senayan 7,80 km, Cibubur-Bogor 25 km, dan Palmerah-Grogol 5,70 km. Menurut Budi, hanya rute Cibubur-Bogor yang terbuka untuk pembangunan LRT di darat mengingat lahan masih tersedia.(zul/cr2)