25 radar bogor

Soft Launching Transmart Yasmin Bogor Ditunda, Ini Penyebabnya

JADI GERSANG: Belasan pohon ditebang di tepian Jalan KH Abdullah Bin Nuh, tepatnya di depan proyek gedung Transmart Carrefour, sejak Senin hingga kemarin (23–24/4).

BOGOR-RADAR BOGOR, Soft launcing Transmart Yasmin Bogor yang sejatinya digelar Jumat (25/5/2018) ditunda hingga 31 Mei 2018. Penundaan tersebut terkait dengan beberapa persoalan yang belum tuntas.

“Kerugian membatalkan undangan kan tidak ada ruginya. Apa lagi undangannya hanya di televisi sendiri, gak bayar itu,” kata Plt Walikota Bogor Usmar Hariman kepada Radar Bogor, usai audensi dengan Manajemen Transmart Yasmin Bogor, di Ruang Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu (23/5/2018).

Menurut Usmar, penundaan ini demi menjaga kerukunan dan kondusifitas masyatakat Kota Bogor, karena permasalahnya sangat banyak. Mulai dari kelayakan, pemastian tenaga kerja, UMKM hingga aspirasi kontribusi masyarakat.

Pengumuman Bagi Ibu-Ibu, Pembukaan Transmart Carrefour Yasmin Bogor Ditunda

“Banyak (permasalahan, red) ada 10 catatan saya minusnya delapan. Kacau ah. Dan saya masuk dalam sistem ini seperti bayi yang tidak dikenal tapi harus lahir. Karena proses sebelumnya bukan dengan saya,” katanya.

Dalam petemuan itu, dibahas berbagai persoalan. Kepala Disnaker, Samson Purba misalnya. Ia menjelaskan proporsi tenaga kerja harus 80 persen warga Bogor. Di sisi lain masyarakat yang hadir mengaku hanya satu orang yang diterima dari warga sekitar. Tak hanya persoalan tenaga kerja, tinjauan bangunan juga menjadi sorotan Sekdis Disperumkim, Lorena.

Disamping itu ada juga persoalan balling pohon yang saat ini sedang dalam penyelidikan Satpol PP.  Juga masalah lalu lintas, di mana U-Turn  masih status quo antara Dishub Kota Bogor dan pusat.

Menurut Anggota DPRD Abuzar, banyak persoalan yang belum tuntas. Di antaranya, masyarakat yang direlokasi  ke tempat lain dengan kualitas yang belum baik. Selain itu, pembuangan saluran limbah mal tidak ke sungai yang berada di sana.  “Dan janji kompensasi sudah delapan bulan belum dipenuhi,” katanya.

Ketua Gerakan Tanam Pohon (GTP) Heri Cahyono, mengaku sengaja meluangkan waktu dari acaranya di Bali. Hal itu demi datang menegur Transmart. Menurut dia, sejauh ini Transmarr tidak berkomunikasi dengan DPRD. Termasuk izin usaha dan tahapan berinvestasi dengan mengikuti norma yang baik. Namun DPRD sudah terlanjur menerima laporan masyarakat.  Mulai dari merusak lingkungan.

“Tata krama dulu, Kami DPRD sepakat sistem investasi seperti ini kurang bagus. Itu pohon harta rakyat Kota Bogor pak. Bukan punya bapak. Saya yakin bapak punya uang banyak bisa bayar semua orang,” ucapnya.

Heri juga menyebut, tahapan yang dilakukan dinilai amat menjahati masyarakat. Oleh karenanya, kata dia, DPRD meminta Satpol PP mengusut tuntas pelanggaran soal penebangan pohon tersebut. Seharusnnya, sambung Heri, Pemkot Bogor mencontoh Surabaya. Di mana pembangunan mall di dahului menanam pohon. “Tapi di sini terbalik, tebang baru bangun. Ini sama saja merampas kesehatan masyarakat,” sindirnya.

Sementara itu, Corporate Comunication Manajemen Transmart Carrefour, Satria Hamid, sempat menolak secara halus penundaan tersebut. Menurutnya, manajemen sudah rapat internal terkait keinginan yang diajukan. Di antaranya, melihat banyak pekerja yang sudah akan mulai bekerja.

“Kesiapan di dalam toko juga sudah. Bukan kami tidak ingin melaksanakan rekomendasi (pemkot) persiapan internal kita pun sudah banyak. Saya akan berkodinasi dengan manajemen kami. Karena undangan sudah disebar pak, kami meminta bijaksana, ” ucapnya pada audensi di Balai Kota, Rabu (23/5/2018).

Terkait pohon, kata dia, Transmart telah menyerahkan ke pemilik lahan. Sebab, bangunan tersebut berdiri di lahan sewaan. Tugas itu oleh pemliki lahan diserahkan ke pengembang, dalam hal ini WIKA. Namun, pihaknya tetap akan meminta klarifikasi pengembang.

Terkait tenaga kerja, ia menepis hanya satu warga sekitar yang diterima bekerja. “Saya sudah cek dan pastikan yang kami terima warga di sana. Memang semua berdasarkan kualifikasi. Karena tidak semua kita tampung. Tapi kami memastikan pekerja dari masyarakat sekitar. Jangan sampai yang tidak diterima berbicara tidak benar,” katanya.

Berdasarkan data Transmart, ada 274 pegawai atau 80 persen berasal dari warga setempat. Bahkan salah seorangya manajer. Sedangkan, 20 persen, atau 31 orang dari luar yang merupakan tenaga ahli lainnya. Seluruh rekrutmen juga telah melalui tahap screening Disnaker. (don)