25 radar bogor

Si Pedagang Siomay

 

Siapa yang berupaya untuk mendukung hajat orang lain untuk segera tercapai, maka dengan cepat hajat Anda akan tercapai juga.

Demikian solgan yang dipegang seorang Zhairy, seorang pedagang siomay yang sederhana tapi tidak lepas dari sedekah yang terus dilakukannya. Zhairy adakah seorang laki-laki yang memiliki aktivitas menjual siomay setiap sore.

Jam 14.00 WIB. Biasanya lelaki berambut lurus itu segera keluar dari rumahnya untuk menjajakan siomay ke kampung-kampung langganannya.

Akan tetapi, sebelum berangkat Zhairy selalu mengambil siomay yang telah disipakannya untuk diantarkan kepada tetangganya, yang tidak lain dan tidak bukan dengan tujuan membahagian tetangganya dahulu sebelum mencari rezeki.

Sungguh, setiap perbuatan baik memiliki bekas yang berbeda dalam kehidupan seseorang. Zhairy merasa dalam perjalanannya menjual siomay seperti ada energi dalam tubuhnya, ada energi yang menunjukkan dirinya.

Yang biasanya siomay yang dijualnya biasa habis setelah magrib, akan tetapi setiap kali memberikan siomay dagangannya itu pada seseorang, maka sebelum magrib siomaynya sudah bisa habis terjual.

Memang tidaklah mudah untuk memberikan satu piring siomay sebelum berangkat, kadang kala hati measakan ada sesuatu yang berat karena seolah-olah satu piring siomay yang diberikan orang lain akan menyebabkan labanya berkurang.

Tapi, Zhairy menjadi sadar bahwa dengan memberikan sesuatu berupa siomay dagangannya justru seperti ada energi lain yang diterimanya. Energi yang membuat Zhairy semakin hari semakin besar dan banyak orang yang menjadikannya langganan.

Jika mereka butuh siomay, seperti acara arisan ibu-ibu atau arisan bapak-bapak dan pengajian-pengajian RT pasti menghubungi Zhairy.

Zhairy merasa bahwa dengan berbagi kepada orang lain bukannya sebagai strategi bisnis, melainkan pada bagaimana caranya agar dirinya menjadi orang yang lembut hatinya sehingga merasa dekat dengan Rabb-nya.

Dengan dekat kepada Rabb-nya Zhairy tidak lagi mudah mengeluh, kecewa dan gampang putus asa karena setiap rezeki memang sudah diatur oleh yang Maha Memberi. Usaha siomay Zhairy sekarang tidak harus berkeliling kampung-kampung lagi, dia sudah merintis dengan kios siomay yang walaupun kecil tapi dimulai dengan kelapangan hati.

Pelanggan Zhairy tidak berkurang karena yang namanya makanan kalau orang sudah cocok dengan rasa maka akan berada di mana pun orang yang akan mencarinya. Rutinitas memberi kepada tetangganya tidak pernah dilepaskanya dan setiap ada peminta-minta justru dia layani dengan baik dan tulus seperti halnya pembeli lain. Diberikannya tempat duduk seperti pembeli lain. Hal mana tidak dapat dilakukan oleh orang lain dimana tempat duduk untuk pelanggan atau pembeli justru diberikan kepada seorang peminta-minta.

Suatu kebiasaan yang justru membuat peminta-minta atau pengemis menjadi tersentuh hatinya dan secara tidak langsung mendoakaanya. Doa yang diberikan seorang yang tulus karena lepas dari rasa lapar.
Subhanallah…

jiwasedekah.blogspot.co.id