25 radar bogor

Akses Alternatif Warga BCC Terkendala Lahan

Spanduk yang terpasang di pintu masuk toll borr seksi IIB yang berada di depan perumahan Bukit Cimanggu City (BCC) yang menyatakan penolakanperesmian Toll Borr Sesi IIB jika warga tidak dapat masuk melalui pintu toll tersebut, kemarin (10/5). Nelvi/radar bogor.

BOGOR–RADAR BOGOR,Keinginan warga Bukit Cimanggu City (BCC) untuk bisa mengakses tol Bogor Outer Ring Road (BORR) IIB langsung dari gerbang keluar masuk perumahan, tak kunjung dikabulkan. Manajemen BCC pun ikut angkat bicara terkait permasalahan tersebut.

Regional Head BCC (Gapura Prima Group) Wishnu Lukito menjelaskan, pihaknya tidak tinggal diam sejak warga BCC membuat petisi hingga menggelar aksi damai.

“Kami tidak mempermasalahkan dan menghargai aspirasi warga, karena bagaimanapun teman-teman komunitas ini warga kami juga. Tapi, dalam hal ini kami berupaya sebatas dari sisi birokrasi. Karena ini proyeknya pemerintah, jadi tidak ada kewena­ngan bagi developer untuk mencam­puri,” jelasnya kepada Radar Bogor, kemarin (22/5).

Wishnu menerangkan, sejak awal jalan layang sepanjang 2,65 kilometer itu dibangun, Manaje­men BCC tidak menda­patkan informasi di mana ramp on dan ramp off (jalur naik dan turun tol ) akan diletakkan. Ia pun sempat berkoordinasi dengan pihak terkait soal kejelasan posisi ramp tersebut, tetapi tetap tidak ada informasi pasti.

Setelah selesai dibangun, ternyata posisi ramp itu berada tepat di depan perumahan dan tidak bisa diakses oleh warga BCC.

“Kami juga pernah ke PT Marga Sarana Jabar (MSJ) untuk minta penjelasan atas posisi ramp yang ada dan atas aspirasi warga BCC yang ada. Dari MSJ menjawab bahwa itu sudah menjadi rencana awal mereka,” terangnya.

Terkait wacana pembukaan akses pintu baru di dekat SPBU yang tak jauh dari BCC sebagai alternatif jalur keluar kendaaran, menurut dia, masih belum pasti. Sebab, lahan yang di dekat SPBU itu milik orang lain, bukan milik BCC.

“Kami belum ada info apa-apa, karena harus berkoordinasi dengan pihak terkait juga. Ada beberapa area yang belum bebas, karena itu milik orang, jadi kami tidak bisa apa-apa,” tukasnya.(fik/c)