25 radar bogor

Sisi Lain dari Ponpes Sabilul Huda, Ada Santri Juarai Tahfidzul Quran Jenjang SD

BANGGA : Para santri yang mendapat trofi karena berprestasi di internal maupun luar pesantren.

Ponpes Sabilul Huda di Kampung Bojongjengkol ini memang belum begitu lama berdiri. Tapi, ada beberapa gebrakan yang akan diterapkan oleh pengelola untuk anak-anak didiknya atau santri-santrinya.

Di usianya yang ke-24, Romli menga­takan, dirinya akan membuat gebrakan dengan pola pendidikan 5M, yakni mem­baca, menulis, mengartikan, memahami, dan mengamalkan. “Kalau membaca sam­pai tahap menguasai qiroatnya, sedangkan me­nulis sampai bisa kaligrafinya.

Kemu­dian bisa mengartikan dari bahasa Arabnya, atau tafsirnya. Memahami itu, nahwu sorofnya sampai lengkap dan bisa menjadi modal dakwah. Lalu mengamalkannya, mempraktikkan ilmu-ilmu tersebut di kehidupan sehari-hari,” beber Romli.

Dengan 5M, Romli tak ingin santriwan santriwati yang habis menempuh pendidikan di ponpesnya tak mampu bertahan hidup dengan baik. Artinya, urusan dunia pun harus dipikirkan, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, selain kaum itu sendiri yang mengubahnya.

“Makanya, dengan 5M ini, semoga menjadi qiroat bisa menunjang. Begitu juga kaligrafi, dakwah mampu menjadi bekal, tidak hanya di dunia tapi akhirat,” jelas Romli.

Soal prestasi, Romli mengungkapkan, baru-baru ini, salah satu santri didikannya baru saja menjuarai perlombaan tahfidzul quran tingkat SD di Kota Bogor.

“Alham­dulillah juara 1, karena tingkat SD, maka­nya hafalannya masih juz amma. Nanti, bulan Oktober, akan diikutsertakan ke ting­kat provinsi. Selain tahfidznya, kaligrafinya juga juara 1. Meski baru ta­­hun ini masuk ponpes, anaknya memang berbakat dan cerdas, makanya juara,” tandasnya.(wil/c)