PAMIJAHAN-RADAR BOGOR,Berkampanye di wilayah yang jauh dari pusat pemerintahan semakin membuka mata calon bupati Bogor nomor urut 2, Ade Yasin.
Komitmennya untuk mensejahterakan dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat yang tertuang dalam program Panca Karsa semakin menguat saat berkampanye di Kampung Cimayang I RT 01/01 Desa Cimayang, Kecamatan Pamijahan, Senin (21/5).
Ade Yasin mengatakan, menerapkan pendidikan berbasis keinginan tanpa biaya yang dibebankan pada masyarakat sangat dimungkinkan.
Tentunya dengan kucuran dana pendidikan dari pemerintah sehingga setiap masyarakat di Kabupaten Bogor bisa mengenyam pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMP sederajat dengan gratis.
Akan tetapi masalah lain muncul ketika banyaknya pungutan berdalih kebijakan komite.
“Tentu hal ini tidak dapat dibiarkan karena pada akhirnya membuat program pendidikan gratis hanya sebatas teori,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Ia pun menegaskan akan membuka pintu selebar-lebarnya apabila warga menemukan dan keberatan atas kebijakan komite dan sekolah. “Dewan punya fungsi pengawasan, karenanya untuk saat ini saya himbau agar warga tidak takut melapor adanya pungutan uang di sekolah dan kedepannya bisa Pemkab Bogor akan intervensi hingga ke arah sana,” tegasnya.
Ade Yasin yang berpasangan dengan Iwan Setiawan juga optimis tahun depan, beberapa program kesejahteraan masyarakat dan kesehatan bisa lebih maksimal.
“Jika warga memilih bupati tanpa sholat istiqhoroh dan pertimbangan yang matang tentunya itu semua akan sia-sia, karena tanpa dukungan masyarakat tentu tak akan terealisasi,” ucapnya.
Politisi PPP ini mengatakan, untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang mampu mensejahterakan warganya, serta menjamin pelayanan kesehatan dan pendidikan, tak hanya bergantung pada lembaga legislatif melainkan juga pengaruh eksekutif dan fungsi kontrol masyarakat. (gal/c)
