25 radar bogor

Soal Daftar 200 Mubaligh, Zulkifli Hasan : Kementerian Agama Blunder Besar

Ilustrasi Pilpres 2019 (Koko/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Daftar 200 mubaligh atau penceramah yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) terus menuai kegaduhan. Tak sedikit yang mengecam daftar tersebut karena dinilai bisa memecah belah umat.

Ketua MPR Zulkifli Hasan pun angkat bicara. Ia menyebut Kemenag melakukan blunder.

“Kementerian Agama blunder, blunder besar,” katanya usai menghadiri buka puasa bersama dengan masyarakat Jakarta Utara, di Jl. Enim Raya, Tanjung Priok, Minggu (20/5/2018).

Zulkifli Hasan juga menyayangkan langkah Kemenag mengeluarkan daftar 200 mubaligh yang direkomendasi. Sebab langkah itu bisa menimbulkan perpecahan di masyarakat.

“Seharusnya mempersatukan bukan memecah belah. Jadi di sini separuh diambil, separuh lagi dipijak. Tidak boleh begitu. Itu belah bambu namanya,” ungkap Zulkifli.

Zulkifli menyarankan Menteri Agama untuk menarik daftar 200 mubaligh itu. “Segera tarik karena ini adalah blunder,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku tidak ada motif politik saat Kemenag merilis daftar 200 nama mubalig tersebut. Daftar itu dibuat semat-mata demi memberi pelayanan atas pertanyaan masyarakat yang membutuhkan mubalig.

Dia menegaskan bahwa daftar ini bukan sebuah hasil seleksi ataupun standarisasi. Tapi sebatas cara Kemenag melayani permintaan publik.

Kata Lukman,  daftar itu dibuat sesuai usulan dari pengurus ormas keagamaan dan masjib besar. Sementara, jika ada mubalig dengan jutaan pengikut dan belum masuk dalam daftar, maka itu terjadi karena Kemenag belum mendapat usulan.
“Sama sekali tidak ada motif politik. Kalau kami berpolitik praktis, maka tentu kami hanya akan masukan yang pengikutnya besar saja,” ujarnya.

Kepada mubalig yang namanya belum masuk dalam daftar yang dirilis, Menteri Lukman menyampaikan permohonan maaf.
“Saya memohon maaf kepada nama yang ada dirilis yang merasa tidak nyaman namanya ada di sana,” tandasnya. (ysp)