25 radar bogor

501st Legion, Komunitas Pencinta Star Wars yang Aktif Membantu Sesama

501st  Legion Garuda Garrison Indonesia for Jawa Pos KOMPAK: Albin Johnson (empat dari kanan) bersama member 501st Legion Garuda Garrison Indonesia saat di Singapura.

Tak hanya menjadi wadah penggemar Star Wars, komunitas 501st Legion bentukan Albin Johnson juga aktif menyalurkan bantuan kepada sesama yang membutuhkan. Semua bermula dari kecelakaan parah yang menimpa warga South Carolina, AS, itu.

Glandy Burnama, Jakarta

Bagi Albin, Star Wars adalah pengubah hidup. Menurut pria 49 tahun itu, saga ciptaan George Lucas tersebut mengajarinya tentang memperjuangkan hal yang dipercayai. ”Setiap orang punya bakat untuk membuat perubahan besar dengan cara masing-masing.

Itu tampak dari para tokoh utama Star Wars,” ujar Albin saat wawancara dengan Jawa Pos (Grup Radar Bogor) via telepon (3/5). Albin berada di Singapura untuk merayakan Star Wars Day pada 4 Mei lalu bersama komunitas 501st Legion bentukannya.

Albin bercerita, semua bermula dari kecelakaan parah yang dialami saat berusia 25 tahun. Dia harus merelakan kakinya diamputasi. ”Apakah aku menyerah? Tentu tidak!” tegasnya.

Untuk menunjukkan optimismenya, Albin membuat kostum Stormtrooper, pasukan yang melayani Galactic Empire. Dengan kostum itu Albin sering berkeliling di kawasan tempat tinggalnya di Negeri Paman Sam untuk menyerukan agar orang-orang tidak mudah menyerah pada nasib mereka. Tak sendirian, Albin ditemani rekannya, Tom Crews, yang juga ikut mendirikan 501st Legion pada 1997.

Foto-foto Albin dan Tom dalam balutan kostum karakter Star Wars lantas diunggah ke situs Detention Block 2551. Tak disangka, foto-foto mereka menarik perhatian penggemar Star Wars lainnya.

Termasuk kisah Albin yang tetap optimistis dalam balutan kostum Stormtrooper walau satu kakinya diamputasi. ”Aku hanya suka menyebarkan optimisme. Itu baik kan? Hehe,” imbuhnya riang. Akhirnya, para penggemar Star Wars kenalan Albin dan Tom pun berkumpul lewat sebuah forum maya.

Mereka membentuk sebuah forum bernama Vader’s First yang diambil dari nama tokoh antagonis Darth Vader. Selain sebagai wadah sharing sesama penggemar Star Wars, Vader’s First merupakan tempat berkumpul para pembuat kostum karakter Star Wars. Kemudian, nama komunitas diubah menjadi 501st Legion. Sesuai hari kelahirannya, yakni tanggal 1 bulan 5.

Saat kali pertama komunitas terbentuk, Albin dan rekan-rekan sering ditertawakan. ”Banyak yang menganggap kami aneh. Karena suka membuat atau tampil dalam balutan kostum yang mereka pikir aneh,” kenang Albin.

Walaupun demikian, Albin dan rekan-rekannya tetap konsisten. Mereka tetap muncul di event-event budaya populer (pop culture) maupun acara publik untuk menghibur. Dari event-event itulah banyak yang mengetahui Albin beserta komunitas 501st Legion. Dari hari ke hari, para penggemar Star Wars pun tertarik bergabung.

Hingga kini 501st Legion berhasil melebarkan sayap keanggotaan mereka di 61 negara. Total anggotanya sudah mencapai 12 ribu orang. ”Sebisa mungkin saya meminta anak buah di mana pun mereka berada untuk mengajak orang-orang muda yang cinta mati pada Star Wars,” ujar Albin.

Ada satu hal yang membuat 501st Legion cukup unik, yakni kepedulian mereka pada kegiatan sosial. Sejak awal Albin ingin komunitas bentukannya punya dampak positif. Terlebih untuk anak-anak. Komunitas 501st Legion sama sekali tidak dibayar jika ikut serta dalam ajang pop culture atau hadir di acara privat.

Biasanya, dalam sebuah acara, 501st Legion akan menggandeng atau berkolaborasi dengan sebuah badan amal. Lantas, para anggota 501st Legion akan hadir dalam balutan kostum karakter Star Wars untuk mengisi acara, menyapa fans, atau juga berfoto bersama. ”Kami juga pernah mengadakan permainan bersama fans,” kata Albin.

Dari foto bareng ataupun permainan itu, para peserta acara biasanya akan memberikan donasi berupa uang. Donasi tersebut tidak lantas masuk kantong 501st Legion, tapi diserahkan ke badan amal yang diajak berkolaborasi maupun badan amal yang membutuhkan. ”Kami pernah berkontribusi di badan amal pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, maupun hak asasi,” ungkap Albin.

Di samping mengumpulkan dana, ada sejumlah kegiatan sosial lain yang pernah diikuti 501st Legion. Misalnya mendatangi rumah sakit atau panti asuhan. Tujuannya ialah menghibur anak-anak yang ada di sana atau berfoto dengan mereka. ”Saya ingin anak-anak bisa tersenyum dan bahagia dengan kehadiran kami,” tambah Albin.

Para anggota 501st Legion juga pernah menggunakan kostum karakter antagonis ketika sedang menggalang dana atau terlibat dalam acara amal (charity). Misalnya Darth Vader, Kylo Ren, Imperial Officer, atau Imperial Guard. ”Saya mau menunjukkan bahwa orang jahat di film bisa berbuat baik di kehidupan nyata,” tutur Albin.

Komunitas 501st Legion pun sudah mendapat pengakuan dari LucasFilm, rumah produksi Star Wars, dan George Lucas sebagai kreator. Pada 2002 Albin bertemu dengan Lucas dalam sebuah event budaya pop di AS.

Dari situ Lucas semakin mengenal komunitas Albin dan menyatakan bersedia mendukungnya. Tiga tahun kemudian nama 501st Legion diambil sebagai nama pasukan clone troopers khusus di film Star Wars Episode III: Revenge of the Sith.

Di Indonesia juga ada komunitas 501st Legion. Terbentuk pada 2011, komunitas bernama 501st Legion Garuda Garrison Indonesia itu diprakarsai Arief Sundjaja.

Arief mendaftar via website 501st Legion yang memang mencantumkan cara bergabung. ”Nggak perlu waktu lama untuk dapat approval dari 501st Legion pusat,” ujar Ricky Sucitra, anggota komunitas yang juga menjadi relation officer.

Saat ini anggota 501st Legion Garuda Garrison Indonesia mencapai 12 member aktif. Mereka rata-rata berdomisili di Jabodetabek. Sama seperti 501st Legion pusat di AS, 501st Legion Garuda Garrison Indonesia pun aktif dalam berbagai event budaya pop.

Terakhir, mereka terlibat dalam event Comic Con 2018 pada November lalu di Jakarta Convention Center. Di Comic Con 2018, 501st Legion Garuda Garrison Indonesia menggandeng Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), sebuah organisasi yang peduli pada upaya konservasi orangutan di Kalimantan.

Para pengunjung bisa berfoto bersama para anggota komunitas yang berkostum karakter Star Wars. Setelah itu mereka diminta menyumbangkan donasi yang akan diserahkan untuk kegiatan BOSF.

Sejauh ini 501st Legion Garuda Garrison Indonesia telah bekerja sama dengan sepuluh organisasi nirlaba. ”Setiap ada penggalangan dana, kami selalu cantumkan jumlahnya dan keterangan penggunaannya di website kami agar transparan,” ujar Ricky.

Komunitas 501st Garuda Garrison Indonesia juga sering diminta beberapa rumah sakit swasta untuk berkunjung dan menghibur pasien anak-anak. Hingga kini 501st Legion masih aktif membuka rekrutmen anggota. Ada tiga syarat utama.

Yakni berusia minimal 18 tahun, mau membuat kostum dengan tingkat presisi yang sama dengan film, dan mau melayani sesama. ”Siapa pun boleh ikut karena saya ingin mengajak siapa pun berbuat baik lewat kecintaan mereka terhadap Star Wars,” tutur Albin.(*/c9/oki)