Salah satu petuah yang sangat membekas di benak para santri Pondok Pesantren Riyadhul Jannah adalah petuang sang kiai, ”Nak, kawal cita-citamu dengan qiyamul lail, pasti kau jadi!”
Itulah yang diungkapkan Ahmad Fauzi (24), salah satu guru bidang tauhid di Pondok Pesantren Riyadhul Jannah.
Ia mengungkapkan, Khadim Ma`had sangat tidak suka jika santrinya lalai ba ngun malam.
”Bahkan kami para guru pun sering diingatkan beliau. Kalau misalnya kami slow respons membangunkan paras santri, pasti beliau masuk ke kamar kami. Kadang kalau tahu dewan guru masih tidur, kami bisa diciprat pakai air,” ujar pria asal Tangerang itu sambil tertawa.
Namun, ia tak menyangsikan, ada banyak sekali manfaat jika para santri gemar melaksanakan qiyamul lail. Salah satunya, kata Fauzi, segala cita-cita dapat diraih.
”Itu yang selalu beliau ulang. Pak Kiai selalu ingatkan kami, jika ingin berhasil meraih apa pun cita-cita di dunia dan akhirat, jangan sampai tinggalkan qiyamul lail. Baik itu tahajud, tilawah, menghafal, bahkan belajar.
Ada banyak keajaiban malam hari untuk orang yang gemar melak sanakan ibadah,” papar pria yang sudah 10 tahun tinggal di Riyadhul Jannah ini.
Jika waktu fajar hampir tiba, lanjut Fauzi, para santri mulai dibangunkan. Mereka kami arahkan untuk segera berwudu, lalu salat malam di masjid. Setelah itu, katanya, silakan lanjutkan istirahat. ”Kalau yang ingin puasa sunah, bisa sambil sekalian sahur,” jelasnya.
Fauzi meyakini, qiyamul lail atau bangun di tengah malam, memiliki banyak manfaat yang asraari (rahasia). Di antaranya, bisa menambah kewibawaan, meringankan beban, meluruskan niat, dan selalu menghadirkan Allah SWT dalam berbagai kegiatan.
”Saya pun memiliki banyak cita-cita. Insya Allah, dengan qiyamul lail, semoga Allah menjadikan kami orang yang sukses di dunia dan akhirat,” pungkasnya.(cr3/c)